title: BENTUK TARI SELENDANG DI SANGGAR HELAU BUDAYA KABUPATEN TANGGAMUS creator: NOVIA SAFRINA, 1813043006 subject: 370 Pendidikan subject: 701 Filsafat kesenian dan keanekaragaman karya seni description: ABSTRAK BENTUK TARI SELENDANG DI SANGGAR HELAU BUDAYA KABUPATEN TANGGAMUS Oleh Novia Safrina Tari Selendang merupakan tarian muli mekhanai yang ditarikan secara berpasangan maupun berkelompok namun tetap dalam jumlah yang genap dan harus berpasangan walaupun tidak harus laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bentuk Tari Selendang di Sanggar Helau Budaya Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan berbagai macam data lapangan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Sumber data pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari tokoh adat masyarakat Tanggamus yaitu Datuk Nazori Nawawi gelar Lidah Batin dan Budayawan Kabupaten Tanggamus. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara dan diperoleh dari arsip pelaku tari serta pengurus Sanggar Helau Budaya. Teknik analisis data terbagi menjadi tiga tahap yaitu, tahap reduksi, tahap penyajian data dan tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjunjukan bahwa unsur yang terdapat pada Tari Selendang terdiri dari beberapa elemen yang meliputi gerak, musik iringan, pola lantai, properti, tata rias dan tata busana. Tarian ini memiliki lima ragam gerak yaitu junglalu, kekayuhan, butukhut, butadah dan angin puyuh. Pada pementasannya Tari Selendang diiringi dengan tabuhan melayu. Alat musik yang digunakan pada Tari Selendang yaitu gambus, biola, akordeon dan rebana. Properti yang digunakan pada tarian ini sama seperti namanya yaitu selendang. Kata Kunci: bentuk tari, tari seledang, sanggar helau budaya ABSTRACT THE FORM OF SELENDANG DANCE IN HELAU BUDAYA COMPANY IN TANGGAMUS REGENCY By Novia Safrina Selendang dance is muli mekhanai (male and female) dance which is couple or groups in even numbers and must be in pairs, nevertheless it does not have to be male with female. This study aims to describe the form of Selendang Dance in the Helau Budaya Company, Tanggamus Regency.This study uses a qualitative descriptive method to collect various kinds of data. The data collecting techniques use are observation, interview, and documentation. The data sources in this study are divided into two, namely primary data and secondary data. The primary data is the source of data obtained directly from the original source Datuk Nazori Nawawi with the title Lidah Batin District and Cultural Artist of Tanggamus Regency. Meanwhile, secondary data is data sources obtained indirectly through intermediary media and obtained from the archives of dance performers and the management of the Helau Budaya Company. The data analysis technique is divided into three stages, they are the reduction stage, the data presentation stage, and the conclusion drawing stage. The elements displayed in the Selendang Dance consist of several elements which include movement, musical accompaniment, floor patterns, properties, make-up, and fashion. This dance has five kinds of movements, those are junglalu, kekayuhan, butukhut, butadah, and angin puyuh. In the performance, the Selendang Dance is accompanied by Malay music. The musical instruments used in the Selendang Dance are gambus, violin, accordion, and tambourine. The property used in this dance is scarf. Keywords: dance form, selendang dance, helau budaya company publisher: FKIP date: 2022 type: Skripsi type: NonPeerReviewed format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/59918/1/ABSTRAK.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/59918/2/SKRIPSI%20FULL.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/59918/3/full%20tanpa%20bab%20pembahasan.pdf identifier: NOVIA SAFRINA, 1813043006 (2022) BENTUK TARI SELENDANG DI SANGGAR HELAU BUDAYA KABUPATEN TANGGAMUS. FKIP, Universitas Lampung. relation: http://digilib.unila.ac.id/59918/