TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints60108 UR - http://digilib.unila.ac.id/60108/ A1 - MUHAMMAD HAIDAR, 1754071009 Y1 - 2022/04/08/ N2 - Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) bekas media jamur merang dapat dijadikan pupuk organonitrofos berbasis sumberdaya lokal dengan berbahan baku hasil dari limbah pertanian lainnya seperti kotoran sapi, kotoran ayam, serbuk sabut kelapa, limbah industri MSG, dan arang sekam. Pupuk organonitrofos memiliki kelemahan, yaitu memiliki kandungan hara yang masih kurang mencukupi kebutuhan tanaman terutama untuk tanaman pangan dan holtikultura yang berbuah oleh sebab itu perlu dikombinasikan dengan pupuk anorganik. Penelitian ini mencoba untuk melakukan penggabungan pupuk organonitrofos TKKS dan pupuk NPK ditambah dengan tepung tapioka dengan tujuan menghasilkan tingkat kelarutan yang berbeda sehingga pupuk pelet dapat diaplikasikan sekali saja pada masa awal tanam tetapi sesuai kelarutannya pupuk pelet akan hancur dan melepaskan nutrisi secara bergantian. Penelitian ini dilakukan dengan dua faktor yaitu tepung tapioka dengan tiga taraf 0%; 7,5%; 15% dan pupuk NPK dengan tiga taraf 0%, 3% dan 6%. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah pupuk organik dari hasil percobaan dimana tandan kosong kelapa sawit awalnya digunakan sebagai tempat pertumbuhan media jamur merang, setelah percobaan budidaya selesai tandan kosong kelapa sawit bekas media jamur merang dilanjut digunakan untuk campuran dalam produksi pupuk Organonitrofos, bahan lainnya yaitu pupuk NPK dan tepung tapioka. Pupuk kompos yang sudah dilakukan perlakuan pencampuran dengan pupuk NPK dan tepung tapioka kemudian ditambahkan air secukupnya. Proses selanjutnya yaitu pembuatan pelet dengan mesin extruder. Pupuk pelet kemudian diuji massa jenis (massa jenis curah dan massa jenis partikel), ketahanan benturan, ketahanan getar, kuat tekan, pH, higroskopisitas, dan kelarutan. Setiap percobaan dilakukan dengan tiga ulangan.Hasil penelitian menunjukkan tepung tapioka dan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap beberapa sifat fisik pupuk pelet yaitu pada massa jenis curah (465,85 ? 577,09 kg/m³), ketahanan benturan (27,27 ? 83,84%) dan Ph (6,29 ? 8,44). Dari hasil percobaan diperoleh pupuk pelet dengan kandungan tepung tapioka 15% dan pupuk NPK 6% (T2N2) menghasilkan kelarutan tertinggi dan kandungan tepung tapioka 0% dan pupuk NPK 0% (T0N0) menghasilkan kelarutan terendah. Kata Kunci : TKKS, Pupuk pelet, Nutrisi, Kelarutan PB - FAKULTAS PERTANIAN TI - PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK NPK DAN TEPUNG TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK PUPUK ORGANIK PELET BERBAHAN BAKU TKKS BEKAS MEDIA JAMUR MERANG DAN LIMBAH PERTANIAN YANG LAIN AV - restricted ER -