%0 Generic %A Riza Bagja Adira, 1614131117 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2022 %F eprints:60293 %I FAKULTAS PERTANIAN %T ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI, PENDAPATAN DAN BAURAN PEMASARAN PADA AGROINDUSTRI KELANTING DAN KERIPIK SINGKONG DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN %U http://digilib.unila.ac.id/60293/ %X Peningkatan jumlah pelaku agroindustri di Desa Karang Anyar terjadi pada industri makanan pengolahan ubi kayu, terutama kelanting dan keripik singkong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya harga pokok produksi, pendapatan, dan bauran pemasaran yang diterapkan oleh agroindustri kelanting dan keripik singkong di Desa Karang Anyar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Responden merupakan pelaku usaha agroindustri kelanting dan singkong yang terbesar dan terlama di desa Karang Anyar. Lokasi penelitian dilakukan di desa Karang Anyar. Pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2020 dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan harga pokok produksi dengan metode variabel costing untuk kelanting sebesar Rp7.396/kg dan untuk keripik singkong Rp8.734/kg, sedangkan dengan metode full costing untuk kelanting sebesar Rp7.458 /kg dan untuk keripik singkong Rp8.809/kg. Rata-rata pendapatan agroindustri per bulan sebesar Rp6.481.990,01 untuk kelanting, dan Rp11.253.193,64 untuk keripik singkong. Bauran pemasaran yang diterapkan adalah produk dikemas dalam plastik dengan kapasitas 5 kg dan belum memiliki merek dagang. Penetapan harga agroindustri kelanting dan keripik singkong berdasarkan harga dari komoditas sejenis. Sasaran lokasi penjualan untuk hasil produk agroindustri kelanting di wilayah Kabupaten Pesawaran dan Kota Bandar Lampung, sedangkan produk dari agroindustri keripik singkong di pasar di Desa Karang Anyar. Promosi yang dilakukan oleh agroindustri kelanting dan keripik singkong yaitu penjualan tatap muka. Agroindustri belum melaksanakan promosi penjualan, periklanan, dan publisitas. Kata kunci: Agroindustri, Bauran Pemasaran, Harga Pokok Produksi, Pendapatan. ABSTRACT ANALYSIS OF THE MAIN COST OF PRODUCTION, INCOME, AND MARKETING MIX IN KELANTING AND CASSAVA CHIPS AGRO-INDUSTRIES IN KARANG ANYAR VILLAGE, GEDONG TATAAN SUB-DISTRICT, PESAWARAN REGENCY By Riza Bagja Adira The increase in the number of agro-industry players in Karang Anyar Village occurred in the cassava processing food industry, especially kelanting and cassava chips. This study aims to analyze the main cost of production, income, and marketing mix applied by the kelanting and cassava chips agro-industry in Karang Anyar Village, Gedong Tataan Sub-District, Pesawaran Regency. Furthermore, this research uses a case study method. Respondents are the largest and longest-running kelanting and cassava chips agro-industry entrepreneurs in Karang Anyar village. Moreover, the research location is conducted in the village of Karang Anyar. Data collection was carried out in September 2020 using purposive sampling. The result shows that the main cost of production using the variable costing method for kelanting is Rp.7,396/kg and Rp.8,734/kg for cassava chips, while the full costing method for kelanting is Rp.7,458/kg and Rp.8,809/kg for cassava chips. Then, the average monthly income of the agro-industry is Rp. 6,481,990.01 for kelanting, and Rp.11,253,193.64 for cassava chips. The marketing mix applied is that the product is packaged in plastic with a capacity of 5 kg and does not yet have a trademark. Determination of prices for kelanting agro-industry and cassava chips based on prices of similar commodities. The target sales locations are for kelanting agro-industry products in Pesawaran Regency and Bandar Lampung City, while products from cassava chips agro-industry are marketed in Karang Anyar Village. Promotions carried out by the kelanting agroindustry and cassava chips are face-to-face sales. Finally, the agroindustry has not implemented sales promotion, advertising, and publicity. Keyword: Agroindustry, Marketing Mix, Cost of Production, Income.