%A 1758011022 Franklin Daniel %T PERBEDAAN RERATA KADAR HEMOGLOBIN ANTARA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD AHMAD YANI METRO 8 KALI DENGAN 16 KALI SETELAH 2 BULAN TAHUN 2019-2021. %X Backgrond: Chronic renal failure (CKD) is a global public health problem with increasing prevalence and incidence, poor prognosis and high costs. Hemodialysis is a kidney replacement therapy that is performed by flowing blood into an artificial kidney tube (dialyser). This study aims to determine the difference in the average Hb level between CKD patients who underwent hemodialysis 8 times with 16 times after 2 months of hemodialysis at RSUD Ahmad Yani Metro in 2019-2021. Methods: It is an observational analytic study with a cross sectional approach. Respondents consisted of 53 patients who underwent hemodialysis 8 times and 51 patients 16 times from secondary data in the form of medical records. The data recorded in the form of patient characteristics, pre and post, and the frequency of HD. Results: Patients with hemodialysis frequency of 8 times and 16 times in 2 months were relatively the same in male sex, namely 27 (50.09%) and 26 (51.0%) female, namely 26 (49.10%) and 25 (49). ,0%). The most age group at 8 times in 2 months 50-59 years amounted to 20 (37.74%) and the age group 40-49 years amounted to 16 (31.37%) in 16 times in 2 months. There was a difference in the mean score of hemoglobin levels with the hemodialysis frequency group 8 times and 16 times for 2 months. The significance value is 0.00. Conclusion: There is a difference in the mean score of hemoglobin levels with the hemodialysis frequency group 8 times and 16 times for 2 months. Keywords: Chronic kidney failure, Hemodialysis, Hemoglobin Latar Belakang: Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan prevalensi dan insidens yang meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi. Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang dilakukan dengan mengalirkan darah ke dalam suatu tabung ginjal buatan (dialiser ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata kadar Hb antara pasien GGK yang menjalani hemodialisis 8 kali dengan 16 kali setelah dilakukan hemodialisis 2 bulan di RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2019-2021. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Responden terdiri dari 53 pasien yang menjalani Hemodialisa sebanyak 8 kali dan 51 pasien sebanyak 16 kali dari data sekunder berupa rekam medis. Data yang dicatat berupa karakteristik pasien, pre dan post,dan frekuensi Hemodialisa. Hasil Penelitian: Pasien dengan frekuensi hemodialisis 8 kali dan 16 kali dalam 2 bulan relatif sama pada jenis kelamin laki-laki yakni 27 (50,09%) dan 26 (51,0%) perempuan yaitu 26 (49,10%) dan 25 (49,0%). Kelompok usia terbanyak pada 8 kali dalam 2 bulan 50-59 tahun berjumlah 20 (37,74%) dan kelompok usia 40-49 tahun berjumlah 16 (31,37%) dalam 16 kali dalam 2 bulan. Terdapat perbedaan rerata kadar haemoglobin dengan kelompok frekuensi hemodialisis 8 kali dan 16 kali selama 2 bulan. Nilai signifikansi yaitu 0,00. Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata kadar haemoglobin dengan kelompok frekuensi hemodialisis 8 kali dan 16 kali selama 2 bulan. Kata Kunci: Gagal ginjal kronis, Hemodialisa, Hemoglobin %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2021 %I FAKULTAS KEDOKTERAN %L eprints60707