creators_name: I GEDE SUWARTA JIWA , NPM 1414121105 creators_id: igedesuwartajiwa1414121105@gmail.com type: other datestamp: 2022-05-12 03:05:17 lastmod: 2022-05-12 03:05:17 metadata_visibility: show title: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT Dactylotenium aegytium, Digitaria ciliaris, DAN Eleusine indica ASAL PERKEBUNAN NANAS LAMPUNG TENGAH TERHADAP HERBISIDA BROMASIL ispublished: pub subjects: 630 full_text_status: restricted abstract: ABSTRAK UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT Dactylotenium aegytium, Digitaria ciliaris, DAN Eleusine indica ASAL PERKEBUNAN NANAS LAMPUNG TENGAH TERHADAP HERBISIDA BROMASIL Oleh I GEDE SUWARTA JIWA Gulma Dactyloctenium aegyptium, Digitaria ciliaris dan Eleusine indica merupakan gulma golongan rumput yang banyak tumbuh dan sulit dikendalikan di perkebunan nanas Lampung Tengah. Salah satu pengendalian kimiawi untuk gulma yang dilakukan yaitu dengan aplikasi herbisida bromasil. Penggunaan herbisida mekanisme kerja yang sama secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan munculnya gulma resisten. Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui nilai LT50 (Median Lethal Time), ED50 (Median Effective Dose) dan menguji resistensi gulma D. aegyptium, D. cilaris dan E. indica terpapar herbisida bromasil asal perkebunan nanas Lampung Tengah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan area Perguruan Tinggi Al-Madani, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai Mei 2019, menggunakan rancangan petak terbagi dengan 5 ulangan. Faktor pertama yaitu asal gulma yang diuji terpapar herbisida dan tidak terpapar herbisida. Faktor kedua yaitu dosis herbisida bromasil 0 ; 800 ; 1.600 ; 3.200 ; 6.400: 12.800 g ha-1 . Analisis probit terhadap persen keracunan gulma dilakukan untuk menentukan kecepatan meracuni (LT50) dan analisis probit terhadap bobot kering gulma dilakukan untuk menentukan dosis efektif (ED50). Nisbah Rresistensi (NR) digunakan untuk mengetahui tingkatan resistensi gulma yang terpapar herbisida yaitu dari perbandingan ED50 gulma terpapar dengan gulma tidak terpapar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Gulma yang terpapar bromasil memerlukan waktu lebih lama teracuni dengan nilai LT50 atau kecepatan meracuni lebih lama dibanding dengan gulma yang tidak terpapar bromasil. Pada dosis 1600 g ha-1 LT50 D. aegyptium, D. ciliaris dan E. indica terpapar bromasil secara berurutan yaitu 5,36; 72,08; 111,72 hari sedangkan untuk gulma tidak terpapar hasilnya secara berurutan yaitu 3,95; 4,94; 5,41 hari (2) Gulma yang terpapar bromasil mati pada dosis yang lebih tinggi dibandingkan dengan gulma yang tidak terpapar bromasil dengan nilai ED50 D. aegyptium, D. ciliaris dan E. indica terpapar bromasil yaitu 178,65; 714,60; 588,59 g ha-1 dan tidak tepapar bromasil secara berurutan yaitu 157,30; 182,60; 152,16 g ha-1 (3) Gulma D. aegyptium dengan NR 1,14 masih sensitif sedangkan D. ciliaris dan E. indica dengan nilai NR masing-masing sebesar 3,91; 3,87 mengalami resistensi rendah. Kata kunci : bromasil, gulma, herbisida, resistensi. date: 2021 date_type: published publisher: FAKULTAS PERTANIAN place_of_pub: UNIVERSITAS LAMPUNG citation: I GEDE SUWARTA JIWA , NPM 1414121105 (2021) UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT Dactylotenium aegytium, Digitaria ciliaris, DAN Eleusine indica ASAL PERKEBUNAN NANAS LAMPUNG TENGAH TERHADAP HERBISIDA BROMASIL. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG. document_url: http://digilib.unila.ac.id/60911/1/1.%20ABSTRAK%20%28ABSTRACT%29%20-%20%20I%20GEDE.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/60911/2/2.%20SKRIPSI%20FULL%20-I%20GEDE.pdf document_url: http://digilib.unila.ac.id/60911/3/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN%20-%20I%20GEDE.pdf