TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints61227 UR - http://digilib.unila.ac.id/61227/ A1 - MIA DWI LESTARI, 1714231008 Y1 - 2021/11/08/ N2 - Pesawaran merupakan sentra produksi pisang tertinggi di provinsi Lampung. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui studi kelayakan pendirian industri tepung pisang Kabupaten Pesawaran dan mengetahui lokasi yang cocok untuk pendirian industri menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data dari studi literatur dan wawancara dengan responden diantaranya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pesawaran, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesawaran dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aspek pasar dan pemasaran tepung pisang tahun 2025 berdasarkan analisis persamaan regresi permintaan tepung pisang sangat tinggi ditinjau dari tepung sejenis (tepung makanan bayi) yaitu 0,165 gram/kap/tahun. Aspek teknis dan teknologi dilakukan dengan mempertimbangkan pekerja dalam melakukan pekerjaannya agar lebih efektif dan efisien. Analisis aspek manajemen dilakukan dengan menetapkan fungsi tenaga kerja. Penanganan limbah kulit pisang dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak dan penanganan limbah cair yaitu mengolahnya terlebih dahulu dengan pengolahan secara biologis dengan memanfaatkan mikroba. Aspek finansial menunjukan bahwa nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 3.612.661.866, Internal Rate Return (IRR) sebesar 52%, Net B/C sebesar 1,3 dan Pay Back Period sebesar 1,33 atau selama 1 tahun 4 bulan 2 hari sehingga dapat dikatakan layak untuk didirikan industri tepung pisang karena memiliki nilai lebih dari 1. Lokasi yang cocok untuk pendirian industri tepung pisang menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) yaitu Kecamatan Gedong Tataan. Kata kunci: Lampung, Pesawaran, pisang, studi kelayakan, tepung pisang Pesawaran is the center of the highest banana output in Lampung Province. The purpose of this study was to use the Exponential Comparison Method to examine the viability of developing a banana flour factory in Pesawaran Regency and to choose a suitable location for industrial setup. The data for the study was gathered from literature studies and interviews with respondents from the Pesawaran Regency Office of Investment and One-Stop Integrated Services, the Pesawaran Regency Department of Industry and Trade, the Pesawaran Regency Regional Development Planning Agency, and the Pesawaran Regency Central Bureau of Statistics. According to the regression equation study, the demand for banana flour in 2025 was relatively high in comparison to comparable flour (baby food flour), which was 0.165 gram/cap/year. Workers are considered in carrying out their task to be more effective and efficient in terms of technical and technological factors. The function of the workforce is determined while analyzing managerial elements. Banana peel waste may be utilized as animal feed, while liquid waste can be handled by first going through biological digestion with bacteria. The financial aspect shows that the Net Present Value (NPV) is Rp. 3,612,661,866, Internal Rate Return (IRR) of 52%, Net B/C of 1.3 and Pay Back Period of 1.33 or for 1 year 4 months 2 days so it can be said that it is feasible to establish a banana flour industry because it has a value more than 1. Gedong Tataan District is an ideal site for the creation of a banana flour factory employing the Exponential Comparison Method (MPE). Keywords : Banana, banana flour, feasibility study, lampung, pesawaran. PB - Fakultas Pertanian TI - STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI TEPUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca forma typical) DI KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG AV - restricted ER -