@misc{eprints61521, title = {PERAN CERITA RAKYAT (FLOKLORE) SEBAGAI PENDUKUNG KONSERVASI DI HUTAN LINDUNG REGISTER 19 TAHURA WAN ABDUL RACHMAN PROVINSI LAMPUNG}, author = {1414151030 Erlanda Okky Sanjaya}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2021}, url = {http://digilib.unila.ac.id/61521/}, abstract = {Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR) merupakan kawasan pelestarian alam yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, rekreasi, dan budaya. Budaya yang dilestarikan di sekitar Tahura adalah cerita rakyat (folklore), dimana masyarakat memiliki pendapat yang beragam mengenai keyakinan tentang cerita rakyat yang tersebar dan diwariskan secara turun- menurun, baik secara lisan maupun gerak isyarat sehingga diyakini sebagai pelindung kawasan hutan dan sebagai peringatan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan kembali. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana pengaruh kepercayaan kearifan lokal terhadap upaya perlindungan konservasi hutan lokal di Register 19, Tahura WAR. Penelitian ini menggunakan dua jenis data sekunder dan data primer. Metode pengambilan data menggunakan metode observasi, wawancara, kuisoner, studi literatur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah folklore mengenai cerita makam wali dan peningkatan spiritual. Folklore ini dapat dijadikan sebagai media dalam mendukung konservasi hutan karena terdapat larangan dan pantangan yang harus di taati oleh pengunjung Kata kunci: Tahura WAR; budaya; folklore; Lampung; konservasi Wan Abdul Rachman Forest Park/Tahura WAR (WAR Forest Park) maintains the nutrient cycle, preservation, and biodiversity used for research, education, recreation, and culture. One of the cultural elements around Tahura is folklore. This community culture is spread and passed down from generation to generation in different versions, both in spoken form and gestures. This folklore has various opinions from the community who believe that the existence of this folklore is to protect the forest area from clearing the land again. This study aims to describe and analyze the influence of local wisdom beliefs on the protection of local forest conservation efforts in Register 19, Tahura WAR. This study uses two types of secondary data and primary data. Methods of data collection using observation, interviews, questionnaires, literature studies, and documentation. Data analysis used descriptive qualitatdata analysis techniques. The results obtained in this study are the folklore in the research location is the story of the guardian's grave and spiritual improvement. Local lore can be helpful as a medium in preserving the environment through the inheritance of folklore and its application. Keywords: Tahura WAR; culture; folklore; Lampung; conservation} }