%0 Generic %A NADIA KHUMAIRATUN NISA, 1816011001 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2022 %F eprints:61771 %I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik %T MAKNA SOSIAL BUDAYA ARSITEKTUR TRADISIONAL LAMBAN KEPAKSIAN SEKALA BRAK %U http://digilib.unila.ac.id/61771/ %X Arsitektur tradisional merupakan wujud kebudayaan yang menjadi ciri khas suku bangsa Indonesia dan memiliki makna sosial budaya, salah satunya pada arsitektur tradisional Lamban Kepaksian Sekala Brak. Dewasa ini, arsitektur tradisional telah banyak ditinggalkan dan dilakukan perubahan karena faktor bahan baku dan pengaruh globalisasi, maka eksistensi arsitektur tradisional rumah adat Lampung semakin berkurang sehingga berpengaruh pada pemahaman publik atas makna dan upaya pelestarian budaya Lampung. Tujuan penelitian untuk menjelaskan makna sosial budaya dan upaya pelestarian arsitektur tradisional Lamban Kepaksian Sekala Brak dengan objek penelitian Gedung Dalom Kepaksian buay Pernong. Tipe penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer yang melibatkan 5 (lima) orang tokoh adat dan kerabat Kepaksian Sekala Brak. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data (display) dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan makna sosial budaya arsitektur tradisional Lamban Kepaksian Sekala Brak ialah representasi identitas diri dan pedoman/falsafah hidup orang lampung yang tertuang dalam “Piil Pesenggiri” meliputi unsur Kepemimpinan (Bejuk Beadok), Keramahtamahan (Nemui Nyimah), Kerjasama dan Gotong Royong (Sakai Sambayan) dan unsur Kehidupan Sosial dan Lingkungan (Nengah Nyappur) yang bersumber dari nilainilai Ketuhanan (Hablum Minallah), Kemanusiaan (Hablum Minannas) dan Kehidupan (Hablum Minal ‘Alam). Upaya pelestarian dilakukan dengan menurunkan kecintaan budaya kepada generasi penerus melalui kegiatan pelestarian budaya benda dan tak benda. Kata Kunci: Arsitektur Tradisional, Kepaksian Sekala Brak, Sosial Budaya