%A 1924021003 ESA FILORENCHI PAKPAHAN %T ANALISIS KELAYAKAN USAHA BERBAGAI MODEL BIDUDAYA LELE DI PROVINSI LAMPUNG %X Salah satu jenis komoditi perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah ikan lele. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis pendapatan budidaya lele dari beberapa model kolam di Propinsi Lampung (2) Menganalisis kelayakan finansial dari berbagai model budidaya lele di Propinsi Lampung (3) Menganalisis kelayakan non finansial dari berbagai model budidaya lele di Propinsi Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan metode survai. Sampel penelitian berjumlah 5 pembudidaya untuk kolam tanah, 5 pembudidaya untuk kolam plastik yang berlokasi di Desa Adi Warno Kecamatan Batanghari di Kabupaten Lampung Timur, sedangkan kolam bioflok sebanyak 2 pembudidaya yang diambil di wilayah Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat di Kota Metro. Analisis data menggunakan analisis kelayakan finansial dan menghasilkan nilai sebagai berikut: (a) NPV tertinggi diperoleh pada kolam bioflok dengan nilai Rp 1.441.450, (b) Gross B/C tertinggi diperoleh pada kolam plastik dengan nilai 1,86, (c) Net B/C tertinggi diperoleh pada kolam plastik dengan nilai 2,11, (d) IRR tertinggi pada kolam plastik dangan nilai 56%, dan (e) Paybac Periode dari semua model kolam hampir sama yaitu 1 tahun. Seluruh kriteria analisis finansial ini menunjukkan bahwa usaha budi daya ikan lele adalah layak untuk diusahakan. Hasil analisis sensitivitas pada kenaikan biaya produksi sebesar 36,4%, penurunan harga jual sebesar 10,5% dan penurunan produksi ikan lele sebesar 0,52% menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kelayakan usaha budidaya ikan lele. Pendapatan yang diperoleh pembudidaya lele pada tahun 2020 adalah: kolam tanah sebesar Rp. 12.729.405,- kolam plasatik sebesar Rp. 28.017.964,-, dan kolam bioflok sebesar Rp. 15.136.766,- Kata kunci : Analisis pendapatan,Analisis Kelayakan, Analisis sensitivitas. One type of fishery commodity that has high economic value is catfish. The objectives of this study were: (1) to analyze the income of catfish cultivation from several pond models in Lampung Province (2) to analyze the financial feasibility of various models of catfish cultivation in Lampung Province (3) to analyze the non-financial feasibility of various models of catfish cultivation in Lampung Province. This research was conducted by survey method. The research sample consisted of 5 cultivators for soil ponds, 5 cultivators for plastic ponds located in Adi Warno Village, Batanghari Subdistrict in East Lampung Regency, while 2 cultivators in biofloc ponds were taken in the Yosomulyo area, Metro Pusat Subdistrict in Metro City. Data analysis used financial feasibility analysis and resulted in the following values: (a) the highest NPV was obtained in biofloc ponds with a value of Rp. 1,441,450, (b) the highest Gross B/C was obtained in plastic ponds with a value of 1.86, (c) Net The highest B/C was obtained in plastic pools with a value of 2.11, (d) the highest IRR in plastic pools with a value of 56%, and (e) Payback period of all pool models was almost the same, namely 1 year. All of these financial analysis criteria indicate that catfish farming is feasible. The results of sensitivity analysis on an increase in production costs by 36.4%, a decrease in selling prices by 10.5% and a decrease in catfish production by 0.52% indicate a significant influence on the feasibility of catfish farming. The income earned by catfish farmers in 2020 is: an earthen pond of Rp. 12,729,405,- plastic pool of Rp. 28,017,964,-, and a biofloc pond of Rp. 15,136,766,- Keywords: Income analysis, Feasibility analysis, Sensitivity analysis. %D 2021 %I UNIVERSITAS LAMPUNG %L eprints61822