<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG"^^ . "Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex A Froehner) yang dibudidayakan di\r\nLampung memiliki produktivitas yang tertinggi kedua di Indonesia setelah Sumatera\r\nSelatan, dengan hasil sebesar 831kg/ha/th dan lebih besar dari rata-rata produktivitas\r\nkopi Indonesia (716 kg/ha/th). Akan tetapi produktivitas kopi Lampung ini jauh lebih\r\nrendah dibandingkan produktivitas kopi negara Brazil (3.346 kg/ha/th) dan Vietnam\r\n(1.781 kg/ha/th). Penyebab utama rendahnya produktivitas kopi di Lampung adalah\r\nterkait dengan teknik budidaya, penyediaan bibit unggul dan program pemuliaan kopi\r\nyang belum terarah. Peningkatan produktivitas kopi di Lampung dapat dilakukan\r\ndengan, pertama, mengidentifikasi karakter morfologi dan genetiknya untuk\r\nmengetahui tingkat kekerabatannya. Selanjutnya, kedua, berdasarkan tingkat\r\nkekerabatannya, dapat dipilih genotipe-genotipe untuk ditanam bersama-sama dalam\r\nsistem budidaya poliklonal untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi. Sistem\r\nbudidaya poliklonal dari klon kopi unggul Lampung harus didukung oleh ketersediaan\r\nbibit dalam jumlah banyak dan bermutu. Penyediaan bibit dalam jumlah besar dapat\r\ndilakukan dengan menggunakan perbanyakan vegetatif melalui stek cabang ortotrop.\r\nPenelitian ini bertujuan untuk a) mengidentifikasi dan mengkarakterisasi morfologi kopi\r\nrobusta (Coffea canephora) unggul Lampung; b) menentukan keragaman genetik klon\r\nkopi Robusta unggul lokal dan nasional di Lampung menggunakan marka RAPD; c)\r\nmendapatkan teknik perbanyakan klonal kopi Robusta yang efisien melalui penggunaan\r\nzat pengatur tumbuh IBA dan NAA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat\r\nkesamaan karakter morfologi pada beberapa genotipe tertentu dari 15 genotipe yang\r\ndievaluasi. Tugu Sari memiliki panjang daun yang hampir sama dengan genotipe dari\r\nKabupaten Tanggamus seperti Tugino, Wanto, dan Biyadi. Tiga genotipe dari\r\nTanggamus (Tugino, Wanto dan Biyadi) memiliki diameter batang yang lebih lebar\r\ndibandingkan genotipe unggul nasional. Dilihat dari karakteristik biji, genotipe kopi\r\ndari Tanggamus secara umum menghasilkan biji yang lebih panjang, lebih tebal dan\r\nlebih berat dibandingkan dengan biji yang dihasilkan oleh genotipe dari Kabupaten\r\nLampung Barat. Tingkat kemurnian DNA hasil ekstraksi menggunakan nitrogen cair\r\nlebih tinggi daripada tingkat kemurnian DNA hasil ekstraksi menggunakan teknik\r\nperendaman dengan etanol absolut 96%. Terdapat 11 primer terseleksi yang digunakan\r\ndalam reaksi PCR yaitu OPE-18, OPI-07 OPN16, OPG-03, OPR1, OPL18, OPM13,\r\nOPN18, OPO15, OPO12 dan OPO5. Kondisi PCR yang optimal pada penelitian ini\r\nyaitu satu siklus denaturasi awal pada suhu 940C selama 3 menit diikuti 30 siklus yang\r\nterdiri dari denaturasi pada suhu 940C selama 1menit, annealing pada suhu 370\r\nC\r\nselama 1 menit, dan ekstensi pada 720C selama 2 menit, lalu diikuti dengan ekstensi\r\n\r\nxxiii\r\n\r\nakhir pada 720C selama 10 menit. Reaksi dilakukan pada volume 25 μl dalam tabung\r\nreaksi 200 μl yang berisi 50 ng templat DNA, 12,5 μl kit PCR (Qiagen), 2 μl primer,\r\ndan sisanya adalah akuades steril. Analisis RAPD menggunakan 11 primer\r\nmenunjukkan adanya variasi jumlah pita polimorfik dan ukuran fragmen DNA yang\r\nteramplifikasi. Kemiripan genetik antargenotipe Robusta yang digunakan dalam\r\npenelitian ini berkisar antara 25,6% - 93%. Berdasarkan jarak genetiknya, genotipe\r\nBlirik, Imam 1, BP 913, BP 203, dan BP 534 berpotensi untuk dijadikan tetua\r\npersilangan untuk mendapatkan efek heterosis. Pemberian auksin IBA 1000 ppm\r\nmenyebabkan peningkatan persentase stek berakar, jumlah akar, panjang akar, dan\r\njumlah tunas. Pemberian IBA 1000 ppm pada genotipe Komari dan Tugino\r\nmenghasilkan tunas yang lebih panjang daripada genotipe lainnya yang dicoba. yaitu\r\n8,72-9,08 cm; (2) Jenis auksin, yaitu IBA, NAA atau kombinasi (IBA+NAA) tidak\r\nberpengaruh terhadap persentase stek berakar, jumlah akar, panjang akar, dan panjang\r\ntunas, tetapi berpengaruh terhadap bobot kering akar. Perlakuan (IBA+NAA)\r\nmenghasilkan bobot kering akar yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan IBA atau\r\nNAA saja. Kombinasi (IBA+NAA) 2000 ppm menghasilkan bobot kering akar\r\ntertinggi. Konsentrasi auksin 1000 dan 2000 ppm menyebabkan peningkatan\r\npembentukan dan pertumbuhan tunas dengan hasil terbaik pada 2000 ppm. The productivity of Robusta coffee (Coffea canephora Pierre ex A Froehner) cultivated\r\nin Lampung (831 kg/ha/yr) came second to that of South Sumatera, being higher than\r\nthe average coffee productivity in Indonesia (716 kg/ha/yr). However, coffee\r\nproductivity in Lampung is lower than that of Brazil (3,346 kg/ha/yr) and Vietnam\r\n(1,781 kg/ha/yr). This low productivity is related to cultivation techniques, seed quality\r\nand coffee breeding programs. To increase coffee productivity is firstly to determine\r\ngenetic relatedness among coffee clones in Lampung based on genetic and\r\nmorphological characters, and secondly to select clones to be used in polyclonal\r\ncultivation which results in high productivity. The polyclonal cultivation must be\r\nsupported by the availability of good quality planting materials such as cuttings from\r\northotropic branches. This study aimed to a) conduct morphological characterization of\r\nsuperior Robusta coffee (Coffea canephora) in Lampung; b) determine the genetic\r\ndiversity among local and national superior clones of Robusta coffee cultivated in\r\nLampung based on RAPD markers, c) obtain an efficient clonal propagation of Robusta\r\ncoffee by cuttings using plant growth regulators IBA and NAA. It was found that\r\ncertain genotypes showed similar morphological characters among 15 Robusta coffee\r\ngenotypes. Tugu Sari was found to have leaf length that was almost the same as that of\r\ngenotypes from Tanggamus Regency such as Tugino, Wanto, and Biyadi. Three\r\ngenotypes from Tanggamus (Tugino, Wanto and Biyadi) had wider stem diameters than\r\nthe national superior genotypes. Judging from the characteristics of the beans, coffee\r\ngenotypes from Tanggamus generally produced coffee beans that were longer, thicker\r\nand heavier than those from West Lampung Regency. The purity of DNA extracted\r\nusing liquid nitrogen was better than DNA extracted using the immersion technique\r\nwith 96% absolute ethanol. There were 11 selected primers used in PCR reaction,\r\nnamely OPE-18, OPI-07 OPN16, OPG-03, OPR1, OPL18, OPM13, OPN18, OPO15,\r\nOPO12 and OPO5. The optimal PCR condition was as follows: one cycle of initial\r\ndenaturation at 94°C for 3 minute followed by 30 cycles of denaturation at 94°C for 1\r\nminute, annealing at 37°C for 1 minute, and extension at 72°C for 2 minutes. The final\r\nextension was done at 72°C for 10 minutes. The PCR reaction was done in a volume of\r\n25 μl in a 200-μl microtube containing 12.5 μl of PCR kit (QIAGEN), 50 ng of DNA\r\ntemplate and 2 μl of a random primer. DNA analysis using 11 RAPD markers showed\r\nvariations in the number of polymorphic bands and the size of amplified products. The\r\ngenetic similarity among the Robusta genotypes used in this study ranged from 25.6% -\r\n93%. Based on their genetic distance, the genotypes of Blirik, Imam 1, BP 913, BP 203,\r\nand BP 534 had the potential to be used as parents in a breeding program to get\r\n\r\nxxv\r\n\r\nheterosis effects. The application of 1000 ppm IBA resulted in increased rooting\r\npercentage, root number, root length and shoot number. Application of 1000 ppm of\r\nIBA to the Komari and Tugino genotypes resulted in the highest shoot length (8.72-9.08\r\ncm). Types of auxins (IBA, NAA or IBA+NAA) had no effects on root formation and\r\nshoot growth, but had effects on root dry weight. The treatment of (IBA+NAA) led to\r\nhigher root dry weight than that of IBA or NAA alone. Auxin concentrations of 1000\r\nand 2000 ppm led to an increase in the formation and growth of shoots, the best\r\nconcentration being 2000 ppm."^^ . "2021" . . . . . "FAKULTAS PERTANIAN"^^ . . . . . . . "1534171002"^^ . "SRI RAMADIANA"^^ . "1534171002 SRI RAMADIANA"^^ . . . . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (File PDF)"^^ . . . "ABSTRAK - Atalah Printing_10.pdf"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (File PDF)"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (File PDF)"^^ . . . "DISERTASI TANPA PEMBAHASAN - Atalah Printing_3.pdf"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "indexcodes.txt"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "indexcodes.txt"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "lightbox.jpg"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "preview.jpg"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "medium.jpg"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "small.jpg"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "lightbox.jpg"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "preview.jpg"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "medium.jpg"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "small.jpg"^^ . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . . "KERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN\r\nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN\r\nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA\r\n\r\n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner)\r\n\r\nDI LAMPUNG (Other)"^^ . . . . . "HTML Summary of #62163 \n\nKERAGAMAN MORFOLOGI DAN GENOTIPIK BERDASARKAN \nMARKA RAPD SERTA PERBANYAKAN VEGETATIF DENGAN \nSTEK PADA SEJUMLAH GENOTIPE KOPI ROBUSTA \n \n(Coffea canephora Pierre ex A Froehner) \n \nDI LAMPUNG\n\n" . "text/html" . . . "600 Teknologi (ilmu terapan)" . . . "630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan" . .