%0 Generic %A AULIAN NABILAH RAMADHANI, 1654191006 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2022 %F eprints:62783 %I FAKULTAS PERTANIAN %T IDENTIFIKASI DAN UJI KEMAMPUAN ANTAGONIS Beauveria sp., Metarhizium sp., Trichoderma sp., DAN Aspergillus sp. TERHADAP PATOGEN DAN SERANGGA HAMA TANAMAN SETELAH MENGALAMI MASA PENYIMPANAN SATU TAHUN %U http://digilib.unila.ac.id/62783/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identitas isolat yang telah mengalami masa penyimpanan satu tahun (Beauveria sp., Metarhizium sp., Trichoderma sp., dan Aspergillus sp.) serta mengetahui kemampuan antagonis isolat tersebut terhadap patogen dan serangga uji. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian, Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman, dan Laboratorium Ilmu Hama Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April 2021 sampai September 2021. Penelitian ini diawali dengan identifikasi dengan cara melakukan pengamatan secara mikroskopis dan makroskopis terhadap isolat. Uji pertumbuhan isolat yang meliputi diameter koloni, kerapatan spora dan viabilitas spora. Uji kemampuan antagonis Trichoderma sp. terhadap lima isolat patogen. Uji patogenisitas 3 isolat (Beauveria sp., Metarhizium sp., dan Aspergillus sp.) terhadap kumbang beras (Sitophilus oryzae). Perlakuan pengujian pertumbuhan dan uji antagonis pengujian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), sedangkan uji patogenisitas pengujian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengamatan morfologi keempat isolat tersebut berasal dari genus Aspergillus, Beauveria, Metarizhium dan Trichoderma. Keempat isolat memiliki hasil yang berbeda-beda, pertumbuhan koloni jamur tertinggi dihasilkan oleh isolat Trichoderma sp. (7,82 cm), sporulasi tertinggi dihasilkan oleh isolat Beauveria sp. (3,41 spora/ml), viabilitas tertinggi dihasilkan oleh isolat Aspergillus sp. (75,55%). Presentase penghambatan Trichoderma sp. terhadap isolat patogen tertinggi yaitu pada Ganoderma boninense (88,48%) dan Phytophthora capsici (84,01%). Beauveria sp., Metarhizium sp., dan Aspergillus sp. mampu menyebabkan mortalitas S. Oryzae masing-masing sebesar 43%, 17%, dan 17%. Kata kunci : Jamur entomopatogen, patogenisitas, Sitophilus oryzae.ii