TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints62998 UR - http://digilib.unila.ac.id/62998/ A1 - Rendie Meita Sarie Putri, 1812011070 Y1 - 2022/05/31/ N2 - ABSTRAK Viktimologi merupakan studi yang mempelajari tentang korban, penyebab timbulnya korban, dan akibat-akibat penimbulan korban. Korban dapat mempunyai peranan yang fungsional dalam terjadinya suatu tindak pidana. Meskipun korban memiliki peran dalam memicu terjadinya suatu tindak kejahatan, korban harus tetap mendapatkan perlindungan hukum terhadap haknya sebagai korban dan hal inilah yang akan coba dicapai oleh viktimilogi. Permasalahan yang akan dibahas ialah : bagaimana analisis viktimologi dan bentuk perlindungan hukum terhadap korban pencabulan oleh oknum guru pondok pesantren, serta apa sajakah faktor penghambat penegakan hukumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan yang bersifat yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder, metode pengumpulan data dalam penelitian ini ialah studi kepustakaan dan studi lapangan, serta analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Narasumber pada penelitian ini terdiri dari Penyidik Polres Tulang Bawang Barat, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Tulang Bawang Barat, dan Dosen bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya tindak pidana tidak semerta-merta dapat dilihat dari sisi pelakunya saja, korban juga memiliki peranan dalam terjadinya suatu tindak pidana. Perilaku korban secara aktif menjadi faktor pendorong terjadinya tindak pidana pencabulan, dalam hal ini kasus pencabulan dengan korban NK dapat dikategorikan sebagai Biologically weak victim, Participating victims dan provocative victims. Korban NK telah mendapatkan perlindungan hukum sesuai Pasal 64 Ayat (3) UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yaitu mendapatkan rehabilitasi, jaminan keselamatan,dan aksebilitas untuk mendapatkan informasi perkembangan perkara. Penegakan hukum tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh Polres Tulang Bawang Barat mengalami hambatan yaitu keengganan korban dalam melakukan pengaduan telah terjadi pencabulan karena merupakan perbuatan yang memalukan, sehingga kesadaran hukum masih sangat rendah dan menghambat berlakunya penegakan hukum bagi korban. Saran yang penulis berikan ialah, orangtua dan lingkungan sekitar anak sebaiknya lebih waspada dalam hal pengawasan terhadap anak, karena dalam hal ini anak belum memiliki kuasa akan dirinya sendiri. Seorang anak yang menjadi santri di pondok pesantren, tetaplah diperhatikan oleh orangtua dan keluarganya. Pelaksanaan perlindungan terhadap korban kekerasan fisik hendaknya dapat ditingkatkan kembali seperti perbaikan mental dan psikis korban agar tidak menyebabkan trauma yang mendalam dan berkepanjangan, suatu kejahatan dapat terungkap apabila adanya pengaduan laporan yang dilakukan oleh korban atau masyarakat meskipun ada juga kejahatan yang terungkap karena pelaku tertangkap tangan oleh aparat. Dengan demikian aparat penegak hukum, terutama polisi sangat membutuhkan peran aktif korban atau masyarakat. Kata Kunci : Viktimologi, Anak, Peranan Korban, Pencabulan PB - FAKULTAS HUKUM TI - ANALISIS VIKTIMOLOGI TINDAK PIDANA PENCABULAN OLEH OKNUM GURU PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS DI POLRES TULANG BAWANG BARAT) AV - restricted ER -