%A 1014121109 Heny Susanti %T PENGARUH BERBAGAI BAHAN COATING DAN BAHAN ADITIF PADA BENIH KEDELAI (Glycine max L. Merril) UNTUK MEMPERTAHANKAN VIABILITAS DAN VIGOR BENIH SELAMA PENYIMPANAN %X Kemunduran benih merupakan hal yang mutlak terjadi selama periode simpan. Namun laju kemunduran benih yang dicerminkan melalui rendahnya viabilitas dan vigor benih dapat diperlambat dengan memberikan perlakuan pada benih sebelum proses penyimpanan. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mempertahankan viabilitas dan vigor benih selama penyimpanan yaitu dengan Seed coating pelapisan benih). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bahan coating terbaik yang mampu mempertahankan viabilitas dan vigor benih kedelai selama penyimpanan. (2) mengetahui bahan aditif terbaik pada coating yang mampu mempertahankan viabilitas dan vigor benih selama penyimpanan. (3)mengetahui respon benih terhadap bahan coating yang dikombinasikan dengan masing-masing bahan aditif. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Februari 2014 sampai dengan Juni 2014. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial menggunakan rancangan kelompok teracak sempurna dengan empat kali ulangan. Faktor pertama adalah jenis bahan bahan coating (arabic gum 3%, carboxylmethyl cellulose (CMC) 1,5% dan tapioka 5%), sedangkan faktor kedua adalah bahan aditif (dolomit, gipsum, kaptan, dan talc masing-masing 1%). Pemisahan nilai tengah menggunakan perbandingan kelas yaitu dengan Uji Beda Nyata Terkecil pada taraf ? 5% dan diagram standard error of mean sebagai konfirmasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bahan coating terbaik yang mampu mempertahankan viabilitas dan vigor benih kedelai selama penyimpanan pada variabel pengamatan daya berkecambah, indeks vigor, kecepatan tumbuh, potensi tumbuh maksimum, kadar air serta daya hantar listrik adalah carboxylmethyl cellulose (CMC) selanjutnya arabic gum; dan tapioka. Bahan coating tidak hanya berperan sebagai pelapis benih namun memiliki peran pula sebagai bahan higroskopis. (2) bahan aditif terbaik yang mampu mempertahankan viabilitas dan vigor benih selama penyimpanan pada variabel pengamatan daya berkecambah, indeks vigor, kecepatan tumbuh, potensi tumbuh maksimum, kadar air serta daya hantar listrik adalah gipsum selanjutnya kaptan; dolomit; dan talc. Seluruh bahan aditif yang digunakan dalam penelitian ini memiliki sifat higroskopis. (3) respon benih dalam mempertahankan viabilitas dan vigor benih ditunjukan oleh kombinasi carboxylmethyl cellulose (CMC) dan gipsum selanjutnya carboxylmethyl cellulose (CMC) dan kaptan; carboxylmethyl cellulose (CMC) dan dolomit; carboxylmethyl cellulose (CMC) dan talc pada variabel pengamatan daya berkecambah, indeks vigor, kecepatan tumbuh, potensi tumbuh maksimum, daya hantar listrik serta dapat memperlambat peningkatan kadar air selama penyimpanan. Kata kunci : seed coating, kedelai, mutu benih, penyimpanan %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2014 %I FA PERTANIA %L eprints6303