@misc{eprints63460, month = {Januari}, title = {STUDI POLA IMBIBISI VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max L. ) EMPAT VARIETAS DENGAN HYDROPRIMING}, author = {ANNISSA LEONA}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2022}, url = {http://digilib.unila.ac.id/63460/}, abstract = {karakterisik varietas yaitu kulit benih, ukuran benih, dan kandungan protein di dalam benih. Penelitian ini menggunakan rancangan tunggal tidak terstruktur yaitu dengan perbedaan varietas kedelai dengan hydropriming dan tanpa hydropriming pada empat varietas kedelai yaitu Anjasmoro, Grobogan, Gepak Kuning dan Dering 1. Data di uji dengan uji t pada {\ensuremath{\alpha}} 5 \% . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa benih berbiji besar yaitu Varietas Grobogan dan Anjasmoro dari jumlah air yang diserap, kecambah normal kuat, bobot basah kecambah cenderung lebih tinggi daripada Varietas kedelai berbiji sedang dan kecil yaitu Dering 1 dan Gepak Kuning , tetapi bobot kering kecambah normal benih biji besar cenderung lebih berat. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan ini menunjukan bawah pola imbibisi Varietas Grobogan, Anjasmoro, Gepak Kuning, dan Dering 1 mengikuti pola triphase dengan Fase I 0-2 jam, Fase II 2-12 jam, dan Fase III 12-20 jam. Pola imbibisi dan viabilitas benih kedelai Varietas Anjasmoro dan Grobogan cenderung lebih tinggi daripada Varietas Gepak Kuning dan Dering 1 didukung oleh (jumlah air yang diserap) (8,16g. 7,40g, 4,45g, dan 4,95g) , daya berkecambah tanpa hydropriming ( 90\%, 90\%, 90,5\%,dan 90\%) hydropriming ( 95,5\%, 94\%, 95\%, dan 92\%), dan bobot kering kecambah normal tanpa hydropriming ( 6,60g, 8,78g, 2,67g, dan 3,52 g) hydropriming (9,00g, 9,99g, 3,43g, dan 3,82g) Kata kunci hydropriming, imbibisi, perkecambahan, penyerapan air} }