@mastersthesis{eprints63817, month = {Juni}, title = {POLITIK PATRONASE PARTAI KEBANGKITAN BANGSA PADA PEMILIHAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2019}, school = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, author = {1826021005 TEDI HILMAWAN}, year = {2022}, url = {http://digilib.unila.ac.id/63817/}, abstract = {Politik patronase dimanfaatkan Partai Kebangkitan Bangsa dalam memenangkan kontestasi pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Timur tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model politik patronase yang dilakukan oleh calon anggota DPRD Partai Kebangkitan Bangsa di Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019 berikut menjelaskan darimana sumber modal serta bagaimana pemanfaatanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian ini adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lampung Timur, Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Lampung Timur, Ketua Partai Islam, organisasi Islam Nahdlatul ulama (NU) dan Muhammadiyah, Pengamat politik lokal, akademisi, dan broker politik. Analisis menggunakan teori patronase politik Sukmajati dan Edward Aspinal dan teori modal Bourdieu. Hasil penelitian menjelaskan bahwa politik patronase dimanfaatkan PKB dalam memenangkan kontestasi pemilihan anggota DPRD Kabupaten lampung Timur tahun 2019. Relasi patronase yang terjadi yaitu; caleg sebagai patron, pemilih sebagai klien dan broker diposisikan seperti NU dan secara personal seperti Tokoh Agama dan Birokrat seperti Kepala Desa. Model politik patronase PKB pemberian seperti sarung, mensponsori perlombaan, serta memanfaatkan dana aspirasi. Sumber Modal ekonomi dari iuran anggota fraksi, dana bantuan politik pemerintah, calon legislatif, sumbangan tokoh. Pemanfaatanya untuk pembuatan bahan dan alat peraga kampanye, honorarium tim sukses dan saksi, broker. Sementara modal sosial dimanfaatkan untuk membentuk tim sukses. Kata Kunci : Politik Patronase, Partai Kebangkitan Bangsa, Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ABSTRACT The politics of patronage is used by the National Awakening Party (PKB) in winning the election of the Regional house of Representative East Lampung in 2019. This study aims to determine the political model of patronage carried out by candidates for DPRD members of PKB in East Lampung and also aims to find out where the sources of capital come from and how to use them. This study used descriptive qualitative method. Collecting data using interview and documentation methods. The informants of this study were the Chairman of the General Election Commission (KPU) of East Lampung Regency, the Election Supervisory Body of East Lampung Regency, the Chairman of the Islamic Party, the Islamic organizations Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah, local political observers, academics, and political brokers. The analysis uses Sukmajati and Edward Aspinal's theory of political patronage and Bourdieu's capital theory. The results of the study explained that PKB used patronage politics in winning the contestation for the election of DPRD members of East Lampung Regency in 2019. The patronage relations that occur are; Candidates as patrons, voters as clients and brokers are positioned like NU and personally like religious figures and bureaucrats like village heads. The political model of PKB patronage is giving such as sarong, sponsoring competitions, and utilizing aspiration funds. Sources Economic capital from faction members' contributions, government political aid funds, legislative candidates, donations from figures. used for the manufacture of campaign materials and props, honorarium for the success team and witnesses, brokers. Meanwhile, social capital is used to form a successful team. Keywords: Patronage Politics, National Awakening Party, Regional People's Representative Council election} }