TY - GEN CY - Universitas Lampung ID - eprints64298 UR - http://digilib.unila.ac.id/64298/ A1 - Tharesa Rahma Primula, 1816021019 Y1 - 2022/07/28/ N2 - Seiring dengan peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19, jumlah timbulan limbah B3 medis pun meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, pengelolaan limbah B3 medis menjadi suatu hal yang perlu dilakukan sebagai upaya untuk menghindari kemungkinan penyebaran virus melalui limbah. Namun, persoalan pengelolaan limbah B3 medis masih menjadi kendala bagi sebagian rumah sakit terutama pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya kesenjangan pengelolaan limbah B3 medis di Kota Bandar Lampung. Pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif digunakan sebagai metode penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan implementasi kebijakan pengelolaan limbah B3 medis di Kota Bandar Lampung disebabkan oleh 6 (enam) variabel. Pertama, pemilihan instrumen kebijakan yang tidak efektif. Kedua, Pemerintah Kota belum menyediakan anggaran khusus untuk mengelola limbah B3 medis sehingga seluruh anggaran pengelolaan limbah B3 medis dibebankan kepada biaya operasional rumah sakit. Ketiga, kapasitas implementor kebijakan yang tidak memenuhi syarat. Hal tersebut ditandai dengan rendahnya kapasitas SDM, sarana prasarana yang kurang memadai, dan kurangnya pengawasan. Keempat, kurangnya pengetahuan dan keinginan kelompok sasaran untuk mengimplementasikan kebijakan. Kelima, kondisi geografis rumah sakit yang terlalu dekat dengan pemukiman. Keenam, adanya pencabutan izin depo pemindahan limbah B3. Kata Kunci : kesenjangan implementasi, limbah B3 medis, Covid-19, kebijakan PB - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik TI - KESENJANGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) MEDIS DI KOTA BANDAR LAMPUNG AV - restricted ER -