%A 1715011027 APRILIA LESTARI WIJAYA %T EVALUASI KELAYAKAN BANGUNAN PABRIK DENGAN STRUKTUR BAJA TERHADAP GETARAN MESIN %X Pada umumnya perencanaan suatu bangunan pabrik memiliki beberapa faktor yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah faktor kenyamanan dan kelayakan bangunan yang seringkali kurang diperhatikan dalam proses perencanaan bangunan. Pada bangunan pabrik biasanya terdapat mesin yang beroperasi sehingga menimbulkan getaran yang berakibat pada kelayakan struktur bangunan. Penelitian ini mengevaluasi bangunan struktur baja akibat beban mesin Crusher yang beroperasi dengan menggunakan metode eksperimental dan metode numerik. Metode eksperimental dilakukan dengan mengambil data menggunakan alat accelerometer sedangkan metode numerik dilakukan dengan menganalisis pemodelan bangunan menggunakan program ETABS. Penelitian ini dilakukan pada bangunan pabrik yang terletak di Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Kota Lampung Selatan, Povinsi Lampung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan bangunan pabrik akibat getaran mesin berdasarkan nilai acceleration, frekuensi alami dan displacement serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang diakibatkan oleh getaran mesin pada struktur baja. Peraturan yang digunakan pada penelitian ini antara lain ISO 2631-2: 1989 dan Steel Design Guide 11th Series ?Floor Vibration Due to Human Activity?. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai acceleration, frekuensi alami dan displacement yang diperoleh dari metode eksperimental dan metode numerik belum memenuhi syarat kelayakan bangunan karena nilai acceleration <5% gravitasi, nilai frekuensi tidak berada pada nilai 4-8 Hz serta termasuk dalam kategori sangat mengganggu. Selain itu, terdapat selisih hasil dari metode eksperimental dengan metode numerik. Hal ini terjadi karena pada metode numerik bangunan dimodelkan berdasarkan as built drawing sedangkan pada metode eksperimental data diambil saat bangunan sudah digunakan dalam beberapa tahun, dimana bangunan sudah mengalami penurunan mutu dan juga kemungkinan terjadinya fatigue karena beban berulang. Oleh karena itu, diperlukan perkuatan dengan mengubah dimensi balok utama agar nilai acceleration memenuhi syarat kenyamanan bangunan. Setelah dilakukan perkuatan nilai acceleration yang diperoleh <5% gravitasi dan nilai displacement sudah memenuhi syarat kenyamanan bangunan sehingga bangunan sudah dikatakan nyaman dan layak. Kata Kunci : Acceleration, Frekuensi alami, Displacement, Getaran, Kelayakan. In general, the planning of a factory building has several factors that must be considered. One of them is the factor of comfort and feasibility of the building which is often not considered in the building planning process. In factory buildings there are usually machines that operate so that cause vibrations which result in the feasibility of the building structure. This study evaluates steel structure buildings due to crusher machine loads that operate using experimental methods and numerical methods. The experimental method is carried out by taking data using an accelerometer while the numerical method is carried out by analyzing building modeling using the ETABS program. This research was conducted in a factory building located in Tarahan Village, Katibung District, South Lampung City, Lampung Province. The purpose of this study was to determine the feasibility of factory buildings due to machine vibration based on the values of acceleration, natural frequency and displacement and provide solutions to problems caused by machine vibration in steel structures. The regulations used in this study include ISO 2631-2: 1989 and the Steel Design Guide 11th Series "Floor Vibration Due to Human Activity". Based on the results of the study, it can be concluded that the acceleration, natural frequency and displacement values obtained from experimental methods and numerical methods do not meet the building feasibility requirements because the acceleration value is <5% gravity, the frequency value is not in the 4-8 Hz value and is included in the very disturbing category. In addition, there are differences in the results of the experimental method with the numerical method. This happens because the numerical method of the building is modeled based on as built drawings, while in the experimental method the data is taken when the building has been in use for several years, where the building has experienced a decline in quality and also the possibility of fatigue due to repeated loads. Therefore, reinforcement is needed by changing the dimensions of the main beam so that the acceleration value meets the building comfort requirements. After strengthening the acceleration value obtained <5% gravity and the displacement value has met the building comfort requirements so that the building is said to be comfortable and feasible. Keywords: Acceleration, Frequency, Displacement, Vibration, Feasibility. %D 2022 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %R 1715011027 %I FAKULTAS TEKNIK %L eprints64593