%A 2020011021 DEWI AYU PUSPANINGRUM %T MODEL PREDIKSI STUNTING PADA BALITA BERBASIS VARIABEL MATERNAL, STATUS GIZI, SOSIODEMOGRAFI, DAN SANITASI LINGKUNGAN (STUDI PADA TIGA ZONA EKOLOGIS DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN) %X Pengurangan stunting merupakan agenda utama dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang kedua yaitu Zero Hunger. Stunting di Kabupaten Lampung Selatan masih belum mencapai angka 0 persen per tahun 2021. Penelitian ini menggunakan kerangka konseptual WHO untuk membangun model prediksi stunting berbasis variabel maternal, status gizi, sosiodemografi, dan sanitasi lingkungan di Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan desain cross-sectional, serta analisis regresi logistik ordinal digunakan untuk membangun model prediksi. Sampel yang diambil adalah 182 balita usia 0-59 bulan. Hasil penelitian menemukan 15 variabel berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap kejadian stunting. Terdapat 12 variabel yaitu jarak kelahiran balita (?3 tahun), status gizi kurang, status gizi baik, status gizi berisiko lebih, status gizi lebih, status gizi obesitas, pendapatan keluarga, jamban keluarga baik, pengelolaan sampah dikelola, air minum galon, jendela ventilasi ada tidak semua kamar, dan pencahayaan kamar terang di siang hari yang memiliki peluang menurunkan kejadian stunting dengan masing?masing odds ratio[p=] sebesar 0.17[0.001], 0.03[0.027], 0.04[0.028], 0.03[0.039], 0.00[0.00.], 0.00[0.007], 0.32[0.039], 0.32[0.013], 0.06[0.005], 0.31[0.016], 0.07[0.047], dan 0.10[0.006]. Sedangkan balita yang bertempat tinggal di zona dataran rendah dan pesisir peluangnya mengalami stunting menjadi 3.45 dan 8.21 kali lebih tinggi dibandingkan zona perbukitan, dan rumah dengan sumber air bersih sumur bor, kerentanan stunting pada balitanya menjadi 10.26 kali lebih tinggi dibandingkan sumur gali, dengan masing?masing p=0.045, 0.006, dan 0.001. Simpulan, terdapat pengaruh dari variabel maternal, status gizi, sosiodemografi, dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian stunting pada balita di Kabupaten Lampung Selatan. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menyusun program kebijakan pengurangan stunting yang sesuai. Kata kunci: balita, maternal, sanitasi lingkungan, sosiodemografi, status gizi, stunting Child stunting reduction is the main agenda in the second Sustainable Development Goal of Zero Hunger. Stunting in South Lampung Regency has not yet reached 0 percent by 2021. This study uses the World Health Organization conceptual to build stunting prediction model based on maternal, nutritional status, sociodemography, and environmental sanitation variables in South Lampung Regency. This study is a survey research with a cross-sectional design, as well as ordinal logistic regression analysis used to build predictive models. The samples taken were 182 toddlers 0-59 months. The results of the study found 15 variables had a significant effect (p<0.05) on stunting. 12 variables namely birth spacing (?3 years), poor nutrition, good nutrition, nutrition at increased risk, overweight, obesity, family income, good latrines, waste management, gallon drinking water, ventilation windows, and bright room lighting has the opportunity to reduce stunting with each odds ratio[p=] of 0.17[0.001], 0.03[0.027], 0.04[0.028], 0.03[0.039], 0.00[0.000], 0.00[0.007], 0.32[0.039], 0.32[0.013], 0.06[0.005], 0.31[0.016], 0.07[0.047], and 0.10[0.006]. Meanwhile, children who live in lowland and coastal zones have a 3.45 and 8.21 times higher chance of stunting compared to hill zones, and houses with clean water sources are drilled wells, the stunting susceptibility of their toddlers is 10.26 times higher than dug well (p=0.045, 0.006, and 0.001). Conclusion, there is an influence variables of maternal, nutritional status, sociodemography, and environmental sanitation on stunting in toddlers in South Lampung Regency. The results of this study are expected to assist the government in formulating an appropriate stunting reduction policy program. Keywords: environmental sanitation, mother, nutritional status, sociodemography, stunting %D 2022 %I UNIVERSITAS LAMPUNG %L eprints64932