TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints65204 UR - http://digilib.unila.ac.id/65204/ A1 - MARDELIANI , SUSI Y1 - 2022/08/03/ N2 - The background of this research is the number of reported cases has an increasing trend from 2012-2019 based on data from ACFE. In addition, data from ACFE 2019 shows that BUMN is the second most disadvantaged institution due to fraud with a percentage of 31.8%. The purpose of this study is to analyze the effect of financial targets, cooperation with the government, turnover, auditor quality, auditor turnover, and dualism of position on financial statement indications according to the Hexagon Fraud Model. The research method used is multiple linear regression analysis. The research sample is State-Owned Enterprises (BUMN) listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2020 period. The number of samples used is 100 samples using purposive sampling method. The results of the study indicate that financial targets, cooperation with government projects, payments, and dualism position have a positive and significant effect on financial statements. While the quality of external auditors and auditor turnover has no effect on the indications of financial statements. The conclusion of this study is that most of the Hexagon Fraud Model variables are able to influence the existence of financial statements so that prevention efforts so that fraud cases can decrease and SOEs are no longer detrimental in fraud cases. Keywords: Financial Report Fraud, Hexagon Fraud Model, State-Owned Enterprises (BUMN), Financial Targets, Cooperation with Government Projects, Change of Directors, Quality of External Auditor, Auditor Change, and Dualism Position. Latar belakang dari penelitian ini adalah jumlah kasus kecurangan laporan keuangan memiliki tren yang meningkat dari tahun 2012-2019 berdasarkan data dari ACFE. Selain itu, berdasarkan data dari ACFE 2019 menunjukkan bahwa BUMN menjadi lembaga dengan posisi kedua yang paling dirugikan karena fraud dengan persentase 31,8%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh target keuangan, kerja sama dengan proyek pemerintah, pergantian direksi, kualitas auditor eksternal, pergantian auditor, dan dualism position terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan menurut Hexagon Fraud Model. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Sampel penelitian adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Total sampel yang digunakan adalah 100 sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa target keuangan, kerja sama dengan proyek pemerintah, pergantian direksi, dan dualism position berpengaruh positif dan signifikan terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan. Sedangkan, kualitas auditor eksternal dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap indikasi kecurangan laporan keuangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar dari variabel Hexagon Fraud Model mampu mempengaruhi adanya indikasi kecurangan laporan keuangan sehingga diperlukan upaya-upaya pencegahan agar kasus fraud dapat menurun dan BUMN tidak lagi dirugikan dalam kasus fraud. Kata Kunci: Kecurangan Laporan Keuangan, Hexagon Fraud Model, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Target Keuangan, Kerja Sama dengan Proyek Pemerintah, Pergantian Direksi, Kualitas Auditor Eksternal, Pergantian Auditor, dan Dualism Position. PB - FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS TI - ANALISIS KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT HEXAGON FRAUD MODEL PADA PERUSAHAAN BUMN TAHUN 2016-2020 AV - restricted ER -