%0 Generic %A Septa Wahyudi, 1815071034 %C Universitas Lampung %D 2022 %F eprints:65612 %I Fakultas Teknik %T ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN LONGSOR PADA JALAN NASIONAL LINTAS BARAT PROVINSI LAMPUNG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus: Ruas Jalan Bengkunat – Sanggi Km. 120+000 s/d Km. 128+900 Kecamatan Sedayu Kabupaten Tanggamus) %U http://digilib.unila.ac.id/65612/ %X Jalan nasional lintas barat Provinsi Lampung merupakan jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Lampung dengan Provinsi Bengkulu. Melintasi Taman Nasional Bukit Barisan Bagian Selatan (TNBBS), membuat jalan nasional lintas barat rawan akan ancaman tanah longsor. Dalam kurun waktu tahun 2020, setidaknya telah terjadi dua kali peristiwa tanah longsor pada ruas jalan tersebut. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya kajian rawan longsor untuk mengetahui daerah – daerah yang berpotensi rawan longsor. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran wilayah atau lokasi rawan longsor, serta mengetahui parameter utama penyebab terjadinya longsor. Dengan melakukan analisis spasial memanfaatkan teknologi sistem informasi geografis dan penginderaan jauh, kemudian menggunakan data parameter longsor seperti curah hujan, jenis tanah, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan serta menggunakan metode indeks storie sebagai dasar analisisnya, dapat untuk mengetahui sebaran titik rawan longsor dan parameter utama penyebab longsor. Hasil analisis menunjukkan bahwa disepanjang jalan nasional lintas barat Provinsi Lampung ruas Bengkunat – Sanggi Km. 120+000 sampai dengan Km. 128+900, seluruhnya masuk kedalam wilayah rawan longsor. Tingkat rawan longsor rendah berada di titik sampling Km. 123+000 dan Km. 125+200, tingkat rawan longsor sedang berada di titik sampling Km. 123+350, Km. 123+900, Km. 126+000, Km. 126+900, Km. 127+100, Km. 127+700, Km. 129+500, Km. 131+400, Km. 131+900, dan tingkat rawan longsor tinggi berada di titik sampling Km. 128+800 dan Km. 129+175, sedangkan parameter utama penyebab terjadinya longsor adalah parameter tutupan lahan, karna paramater tutupan lahan berkontribusi memberikan nilai yang besar disetiap tingkat kerawanan.