@misc{eprints66014, month = {Agustus}, title = {FORTIFIKASI DAGING IKAN BETOK (Anabas testudineus) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH : EVALUASI SIFAT KIMIA DAN SENSORI}, author = {1814051011 Siti Inayah }, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2022}, url = {http://digilib.unila.ac.id/66014/}, abstract = {Ikan betok merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki kandungan protein tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan fortifikasi mie basah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan tepung terigu dan daging ikan betok yang menghasilkan mie basah dengan sifat kimia dan sensori terbaik sesuai SNI mie basah No. 2987-2015. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor tunggal dan empat kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah formulasi tepung terigu dibanding daging ikan betok yaitu B0 sebagai kontrol (100\%: 0\%); B1 (95\%:5\%); B2 (90\%:10\%); B3 (85\%:15\%); B4 (80\%: 20\%); dan B5 (75\%:25\%) (b/b). Data yang diperoleh dianalisis kehomogenannya dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tuckey, selanjutnya data dianalisis sidik ragam (ANARA) untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan. Apabila terdapat pengaruh yang nyata, data dianalisis lebih lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5\%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mie basah terbaik diperoleh pada perlakuan B2 dengan perbandingan tepung terigu 90\% dan daging ikan betok 10\% yang memiliki kadar air sebesar 50,40\%, kadar abu tidak laut asam sebesar 0,05\%, kadar protein sebesar 6,27\%, skor tekstur 3,17 (tidak lengket dan kenyal), skor warna 3,10 (putih), skor rasa 3,17 (gurih), dan skor penerimaan keseluruhan 3,48 (suka). Kata kunci : fortifikasi, ikan betok, mie basah} }