@misc{eprints66581, month = {Oktober}, title = {TEKNIK GRAFTING SPLICED APPROACH PADA UBI KAYU MENGGUNAKAN BATANG BAWAH Manihot glaziovii Mueller UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEBERHASILAN DAN PERTUMBUHAN Manihot esculenta Crantz }, author = {1814121005 Kartika Nurul Ikhsan }, address = {universitas Lampung}, publisher = {Pertanian}, year = {2022}, url = {http://digilib.unila.ac.id/66581/}, abstract = {ABSTRAK TEKNIK GRAFTING SPLICED APPROACH PADA UBI KAYU MENGGUNAKAN BATANG BAWAH Manihot glaziovii Mueller UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEBERHASILAN DAN PERTUMBUHAN Manihot esculenta Crantz Oleh Kartika Nurul Ikhsan Ubi kayu Manihot esculenta Crantz menjadi salah satu komoditas yang banyak bentuk penggunaannya, permintaan ubi kayu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik untuk dikonsumsi langsung maupun sebagai bahan baku berbagai industri. Kendala pada budidaya ubi kayu yang menyebabkan penurunan produksi antara lain kualitas, jumlah, dan ketersediaan bahan tanam. Penyediaan benih ubi kayu dapat dilakukan secara vegetatif melalui penanaman ubi kayu menggunakan teknik budidaya grafting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh beberapa klon ubi kayu terhadap tingkat keberhasilan dan pertumbuhan hasil grafting metode spliced approach dengan singkong karet sebagai batang bawah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung , pada bulan Agustus 2021 sampai Maret 2022. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAK dengan perlakuan tunggal dan 8 ulangan. Perlakuan terdiri atas perbedaan klon sebagai batang atas menggunakan klon ubi kayu unggul seperti UJ 3, UJ 5, SL 30, dan SL 36. Variabel yang diuji dalam penelitian ini persentase keberhasilan, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, diameter batang, dan jumlah produksi stek batang. Hasil penelitian menunjukan grafting dengan metode spliced approach berpengaruh terhadap jumlah tunas, panjang tunas, dan diameter batang pada 11 MSG. Klon SL 30, SL 36, dan UJ 3 pada variabel jumlah tunas, panjang tunas, dan diameter batang menunjukkan bahwa klon ubi kayu sebagai batang atas tidak berbeda nyata. Persentase keberhasilan tertinggi terdapat pada perlakuan klon SL 36 dan klon UJ 3 sebesar 87\%. Jumlah setek batang tertinggi terdapat pada klon SL 30 sebanyak 12 setek batang pada 24 MSG. Kata Kunci: grafting spliced approach, klon ubi kayu, singkong karet} }