%0 Generic %A Anindya Rahmawati , 1814121033 %C Universitas Lampung %D 2022 %F eprints:66821 %I Pertanian %T TINGKAT KEBERHASILAN DAN PERTUMBUHAN TANAMAN UBI KAYU HASIL GRAFTING BEBERAPA KLON PADA SINGKONG KARET SEBAGAI BATANG BAWAH DENGAN METODE SPLICED APPROACH %U http://digilib.unila.ac.id/66821/ %X Ubi kayu merupakan tanaman pangan potensial yang semakin banyak dibutuhkan masyarakat. Tersedianya bibit yang bermutu juga semakin banyak diperlukan seiring meningkatnya permintaan ubi kayu. Namun, penyediaan bibit ubi kayu berkualitas sepanjang tahun masih menjadi kendala karena kebanyakan dilakukan dengan cara setek. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi hal ini yaitu dengan grafting ubi kayu dengan metode spliced approach menggunakan singkong karet sebagai batang bawah yang memiliki keunggulan salah satunya yaitu persentase keberhasilannya yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis klon ubi kayu terhadap tingkat keberhasilan dan pertumbuhan hasil grafting metode spliced approach dengan singkong karet sebagai batang bawah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari September 2021 sampai Maret 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan yaitu 4 klon ubi kayu (UJ 3, UJ 5, Unila UK-1, dan BL 8-1) yang diulang sebanyak 8 kali. Pada 5 Minggu Setelah Grafting (MSG), diamati persentase keberhasilan grafting. Variabel lain yang diamati yaitu jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, diameter batang dan jumlah setek 20 cm dari hasil grafting. Data kemudian diuji homogenitasnya menggunakan Uji Bartlett dan aditifitas modelnya diuji dengan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi maka data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa grafting metode spliced approach memiliki rata-rata persentase keberhasilan yang tinggi yaitu 83% dan klon Unila UK-1 memiliki persentase keberhasilan tertinggi yaitu 93%. Klon berpengaruh pada variabel jumlah tunas, panjang tunas, dan diameter batang. Klon unila UK-1 (11 setek) dan BL 8-1(10 setek) menghasilkan bibit (setek) yang lebih banyak daripada klon UJ 3 (7 setek) dan UJ 5 (6 setek) didukung juga dengan data pertumbuhan panjang tunas Unila UK-1 dan BL 8-1 lebih baik daripada UJ 5 dengan selisih 34,05% dan diameter batang dengan selisih 15,5%. Kata Kunci : grafting, spliced approach, klon, singkong karet, ubi kayu.