%0 Generic %A NAFI’ , M. ABDULLOH %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2022 %F eprints:66862 %I FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK %T DIMENSI-DIMENSI BUDAYA ORGANISASI PEMBELAJARAN PADA ORGANISASI TINGKAT PUSAT (Studi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Tahun 2021) %U http://digilib.unila.ac.id/66862/ %X Organisasi pembelajaran sebagai proses belajar yang dilakukan organisasi secara berkelanjutan untuk melakukan perubahan. Untuk membangun suatu organisasi pembelajaran langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan memeriksa kemampuan organisasi untuk terus belajar dan berubah, yaitu perubahan pada kapasitas kelompok untuk berinovasi dan menghasilkan pengetahuan baru, perubahan pada kapasitas organisasi untuk berinovasi dan menciptakan pengetahuan baru serta perubahan pada seluruh kapasitas komunitas dan masyarakat melalui kualitas pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana penerapan dimensi-dimensi budaya organisasi pembelajaran pada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teori Marsick dan Watkins yang mengembangkan konsep learning organization dengan menciptakan tujuh dimensi yang dapat membentuk budaya belajar. Penelitian ini melibatkan 70 responden dan 43 item pertanyaan kuesioner. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi pustaka dan kuesioner the dimensions of the laerning organization questionnaire (DLQQ) yang pengkuruannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS 22.0 for windows. Hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata variabel dimensi budaya organisasi pembelajaran pada Kementerian PAN-RB sebesar 75,36% di mana secara keseluruhan dapat dikatakan baik dengan diukur berdasarkan panduan perilaku core value ASN (Aparatur Sipil Negara) Kementerian PAN-RB yaitu BerAHKLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan kolaboratif. Kata kunci : Organisasi Pembelajaran, dimensi budaya organisasi pembelajaran learning organization as a learning process carried out by the organization on an ongoing basis to make changes. To build a learning organization, the first step that can be done is to examine the organization's ability to continue to learn and change, namely changes in the capacity of groups to innovate and generate new knowledge, changes in the organization's capacity to innovate and create new knowledge and changes in the entire capacity of the community and society through the quality of work. This study aims to determine and analyze how the implementation of the dimensions of organizational culture of learning at the Ministry of Administrative Reform and Indonesian Bureaucratic Reform in 2021. This study uses descriptive quantitative research methods using the theory of Marsick and Watkins who develop the concept of learning organization by creating seven dimensions that can form a learning culture. This study involved 70 respondents and 43 items of questionnaire questions. The data used is secondary data obtained through a literature study and the dimensions of the learning organization questionnaire (DLQQ) which is measured using a Likert scale and statistically processed using the SPSS 22.0 for the windows program. The results obtained in this study indicate that the average variable dimension of learning organizational culture at the Ministry of PAN-RB is 75.36% which overall can be said to be good by being measured based on the core value behavior guidelines of ASN (State Civil Apparatus) of the Ministry of PAN-RB. namely, BerAHKLAK which is an acronym for Service Oriented, Accountable, Competent, Harmonious, Loyal, Adaptive, and Collaborative. Keywords: learning organization, dimensions of learning organizational culture