TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints66904 UR - http://digilib.unila.ac.id/66904/ A1 - Ghifari Prayoga Nugroho, 1814071038 Y1 - 2022/10/07/ N2 - Kopi Luwak merupakan produk kopi yang mengandung rendah kafein dengan cita rasa dan aroma yang khas, kopi Luwak didapatkan dari fermentasi musang Luwak dan bernilai jual tinggi. Biji kopi yang dipilih oleh musang Luwak di alam hanya yang paling masak dan terbaik sehingga produk kopi Luwak menjadi langka, dengan adanya kelangkaan kopi Luwak, harga kopi Luwak menjadi tinggi. Kondisi ini menimbulkan munculnya budidaya musang Luwak dan juga terjadinya mislabeling. Berdasarkan fenomena tersebut penelitian ini bertujuan untuk membangun model dan evaluasi model diskriminasi kopi Luwak liar dan ternak berdasarkan daya serap sampel atau absorbannya dengan menggunakan alat UVVisible Spectrometer dan metode SIMCA. Penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 180 sampel yaitu, 1gr kopi Luwak liar (KLL) sebanyak 75 sampel, 1gr kopi Luwak ternak (KLT) sebanyak 75 sampel, dan sampel kopi Luwak campuran (KLC) dengan persentase 10% yaitu 0,9 gram kopi Luwak liar + 0,1 gram kopi Luwak ternak sebanyak 10 sampel, 20% yaitu 0,8 gram kopi Luwak liar + 0,2 gram kopi Luwak ternak sebanyak 10 sampel, 30% yaitu 0,7 gram kopi Luwak liar + 0,3 gram kopi Luwak ternak sebanyak 10 sampel, 40% yaitu 0,6 gram kopi Luwak liar + 0,4 gram kopi Luwak ternak sebanyak 10 sampel, 50% yaitu 0,5 gram kopi Luwak liar + 0,5 gram kopi Luwak ternak sebanyak 10 sampel. Sebelum diuji sampel kopi diekstrak dengan air mendidih suhu 90-100°C, kemudian diencerkan menggunakan aquades dengan perbandingan 1:50 ml dandiaduk menggunakan magnetic stirrer selama 10menit. Sampel yang sudah siap diambil spektranya akan dilakukan 2 kali pengulangan pada rentang panjang gelombang UV-Visible. Setelah pengambilan spektra, data spektra yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan software Microsoft Excel dan The Unscrambler versi 10.4. Hasil perhitungan PCA spektra original PC-1 dan PC-2 berjumlah 93%. Hasil PCA terbaik didapatkan menggunakan data spektra MSC + Smoothing Moving Average 9 Segment yaitu sebesar 85%. Hasil plot X-Loading pada puncak gelombang 280 nm, dan 330 nm mengindikasikan kafein dan senyawa trigonelline pada kopi Luwak. Dari penelitian ini evaluasi Model SIMCA data PreTreatment yang digunakan untuk mendiskriminasi kopi Luwak ternak dan kopi Luwak liar dapat dikategorikan sebagai klasifikasi sempurna atau excellent clasification dengan nilai akurasi 100%, spesifisitas 100%, sensitivitas 100%, dan eror 0%. Berdasarkan kurva ROC KLL+KLT yang menjelaskan hubungan spesifisitas dan sensitivitas, menghasilkan klasifikasi sangat baik dikarenakan semakin dekat dengan garis Y (0,1) pada level signifikansi 0,1%, 0,5%, 1%, 5%, 10% dan 25%. Kata kunci: Diskriminasi, Kopi Luwak liar, Kopi Luwak ternak, UV-Visible Spektroskopi, PCA,SIMCA. PB - FAKULTAS PRTANIAN TI - DISKRIMINASI KOPI LUWAK TERNAK DAN KOPI LUWAK LIAR MENGGUNAKAN UV-VISIBLE SPECTROSCOPY DAN METODE SIMCA AV - restricted ER -