%0 Generic %A DWIKA, HENDRI TRI %C UNUVERSITAS LAMPUNG %D 2022 %F eprints:67329 %I FAKULTAS PERTANIAN %T SISTEM KENDALI DAN MONITORING MENGGUNAKAN APLIKASI BLYNK DAN MIKROKONTROLER WEMOS D1 R2 BERBASIS INTERNET OF THINGS PADA PEMBUATAN TEMPE %U http://digilib.unila.ac.id/67329/ %X Tempe merupakan bahan makanan yang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Proses fermentasi sangat mempengaruhi hasil dan kualitas tempe. Selama proses fermentasi, peran suhu dan kelembaban sangat penting untuk laju pertumbuhan kapang pada tempe. Maka untuk memudahkan dalam monitoring serta mengendalikan suhu dan kelembaban pada proses fermentasi tempe diperlukan alat kendali dan monitoring berbasis Internet of Things (IoT). Tujuan penelitian ini yaitu merancang alat kendali dan monitoring menggunakan Wemos D1 R2 dengan aplikasi Blynk, mengetahui kinerja alat kendali dan monitoring, dan mengetahui pengaruh pada proses fermentasi tempe. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2022 di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Parameter pengujian pada penelitian ini yaitu uji stabilitas, respon sistem, keakuratan pengendalian, rerata waktu pengendalian, dan organoleptik. Pengambilan data dilakukan dengan cara dikirimkan ke database Spreadsheet. Alat kendali dan monitoring tersusun dari beberapa komponen seperti Wemos D1 R2, sensor DHT22, servo, kipas, lampu, dan relay. Aktuator terpasang pada kotak inkubator dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm. Hasil pengujian stabilitas pada masing-masing alat menunjukkan alat tersebut dapat mempertahankan setting point yang telah ditentukan dan hasilnya stabil. Berdasarkan hasil uji respon sistem terhadap pengendalian aktuator diperoleh rata-rata 3,8 detik. Pengujian keakuratan pengendalian pada alat kendali dan monitoring menunjukkan nilai rata-rata akurasi 99,99 %. Rerata waktu pengendalian diperoleh hasil yaitu 3 detik pada masing-masing alat. Pada proses kendali dan monitoring pada fermentasi tempe di ruang inkubator butuh waktu 33 jam untuk hasil yang sempurna, dibandingkan dengan fermentasi konvensional yang membutuhkan 45 jam untuk hasil yang sempurna.