%0 Generic %A Kristri Yoga, 1614071045 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2022 %F eprints:67404 %I FAKULTAS PERTANIAN %T PENGARUH TANGKAI BUAH TERHADAP MUTU FISIOLOGI CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.) %U http://digilib.unila.ac.id/67404/ %X Cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman hortikultura yang banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan. Menurut Rukmana dan Oesman (2006) “pemanfaatannya dalam industri menjadikan cabai sebagai komoditas bernilai ekonomi tinggi. Besarnya kebutuhan cabai di dalam maupun di luar negeri menjadikan cabai sebagai komoditi yang menjanjikan. Cabai termasuk komoditas strategis pertanian yang mendapat perhatian serius dari pemerintah dan pelaku usaha karena kontribusinya terhadap perekonomian nasional”. Secara umum, salah satu masalah dalam penanganan pascapanen cabai adalah umur simpannya yang relatif pendek. Biasanya cabai disimpan bersama batang tangkainya karena terlihat segar dan menarik bagi calon pembeli. Namun, belum diketahui manfaat dan pengaruh tangkai buah pada tanaman cabai selama pascapanen cabai baik dalam penyimpanan ataupun saat proses distribusi cabai berlangsung. Menurut (Kalsum, 2018) dalam penelitiannya dijelaskan, Pemanenan cabai rawit dengan menggunakan metode pengaruh tangkai buah terhadap mutu cabai rawit selama penyimpanan, berpengaruh terhadap mutu cabai, pengaruh ada pada mutu fisik dan kimiawi. Maka dari itu, penelitian lajutan dapat dilakukan dengan menggunakan jenis cabai lain (dalam hal ini “cabai merah keriting”). Penelitian sebelumnya yang hanya menggunakan dua perlakuan yakni tanpa tangkai dan dengan tangkai, penelitian ditambah dengan dengan perlakuan panen penambahan batang dari tangkai 1 cm. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penyimpanan ini menggunakan suhu ruang/Atmosfer dengan lama penyimpanan selama 12 hari. Masing-masing faktor dan perlakuan mengalami pengulangan sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 9 satuan percobaan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu susut bobot, tingkat kekerasan, kadar air, warna, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan pemotongan tangkai cabai saat panen berpengaruh nyata terhadap kadar air bahan sedangkan untuk susut bobot dan kekerasan tidak berpengaruh. Nilai RGB dari ketiga perlakuan menunjukan penurunan secara kontinue untuk indek warna hijau (Green) dan untuk indek warna merah (Red) menunjukkan kenaikan hingga hari ke-4 dan mengalami penurunan hingga hari ke-12. Uji organoleptik menunjukkan pada parametertektur, penampakan, dan kesegaran berpengaruh nyata terhadap nilai uji organoleptic yang dilakukan panelis. Kata kunci: cabai merah keriting, tanpa tangkai, dengan tangkai, tambah batang 1 cm.