@misc{eprints67648, month = {Nopember}, title = {PERANCANGAN CREATIVE HUB DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK DI BANDAR LAMPUNG}, author = {1855012006 Anggun Annisa Fathina}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS TEKNIK}, year = {2022}, url = {http://digilib.unila.ac.id/67648/}, abstract = {Dalam mendukung tercapainya sasaran strategis Badan Ekonomi Kreatif, maka setiap daerah diharuskan mengembangkan ekonomi kreatif sesuai dengan potensi dan kearifan lokal. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika dan Badan Ekonomi Kreatif, terdapat 178.511 usaha ekonomi kreatif di Lampung, dimana jumlah unit usaha terbesar yaitu berada di Bandar Lampung sebesar 36.113 unit usaha. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, Bandar Lampung memiliki potensi besar untuk pengembangan industri kreatif. Untuk itu, dibutuhkan sebuah wadah yang dapat menampung kegiatan pengembangan ekonomi kreatif. Hal itu dapat diwujudkan dengan menyediakan sebuah creative hub di Kota Bandar Lampung. Dalam mendukung kegiatan kreatif, arsitektur biofilik berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam bertindak, berperilaku, dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kreativitas. Desain biofilik menciptakan solusi yang berpusat pada manusia saat pengaplikasian elemen dan proses alami ke dalam bangunan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mendeskripsikan hasil analisis dari studi literatur dan studi preseden. Metode pengumpulan data yang terdiri dari; studi literatur, studi preseden, survei, dan dokumentasi. Pengolahan data yang dilakukan dengan cara analisis yang terdiri dari analisis tapak, analisis fungsional, dan analisis spasial yang kemudian dilakukan sintesis sehingga menghasilkan konsep perancangan. Berdasarkan hasil analisis dan konsep perancangan pada bangunan creative hub dengan pendekatan arsitektur biofilik di Bandar Lampung, dapat disimpulkan bahwa konsep dasar pada bangunan adalah menghubungkan manusia dengan alam dengan mengintegrasikan alam pada desain bangunan. Arsitektur biofilik sebagai solusi akan ruang kegiatan ekonomi kreatif yang dapat mendukung proses kreatif dan meningkatkan kreativitas pelaku ekonomi kreatif. Pendekatan arsitektur biofilik diterapkan pada bangunan creative hub melalui 14 pola desain biofilik melalui konsep perancangan pada gubahan massa bangunan, tata ruang dalam bangunan, tata ruang luar bangunan (lansekap), selubung bangunan, dan sistem utilitas pada bangunan.} }