TY - UNPB CY - Universitas Lampung ID - eprints67959 UR - http://digilib.unila.ac.id/67959/ A1 - Anggie Nur Syifa, 1813052045 Y1 - 2022/12/21/ N2 - Layanan konseling kini dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan memanfaatkan teknologi internet kemudian dikenal dengan istilah cybercounseling. Namun, dibalik keefektivitasan layanan ini terdapat pula tantangan berupa rendahnya self disclosure konseli yang membuat layanan cybercounseling menjadi tidak efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya self disclosure konseli dalam proses cybercounseling pada Unit Pelayanan Konseling Terpadu (UPKT) Univesitas Lampung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur. Data diambil dari 5 mahasiswa aktif Universitas Lampung menggunakan metode purposive sampling lalu dianalisis menggunakan software ATLAS.ti 9. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang paling banyak mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat self disclosure konseli dalam proses cybercounseling pada UPKT Universitas Lampung didominasi oleh faktor kompetensi konselor yang mencakup berbagai keterampilan dan teknik dasar konselor, kemudian dilanjutkan dengan topik pembicaraan, media, intensitas membalas pesan, persepsi konseli, perasaan menyukai, durasi konseling, efek diadik, kepribadian, pengalaman cybercounseling, perbedaan usia, tempat dan suasana hati. faktor yang paling banyak memunculkan faktor lain adalah media, sedangkan faktor yang banyak dipengaruhi oleh faktor lain adalah kompetensi konselor. PB - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan TI - IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SELF DISCLOSURE KONSELI DALAM PROSES CYBERCOUNSELING AV - restricted ER -