@misc{eprints68026, month = {Desember}, title = {VALUASI EKONOMI EKOWISATA MANGROVE PETENGORAN (STUDI KASUS DI DESA GEBANG, KECAMATAN TELUK PANDAN, KABUPATEN PESAWARAN) MENGGUNAKAN PENDEKATAN TRAVEL COST METHOD (TCM)}, author = {rennasyahfitri603@gmail.com RENNA SYAHFITRI}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2022}, url = {http://digilib.unila.ac.id/68026/}, abstract = { Hutan mangrove merupakan salah satu sumber daya alam wilayah pesisir maupun pantai yang memiliki peranan penting bagi kehidupan, karena hutan mangrove memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu ekowisata yang ada di Lampung yaitu Ekowisata Mangrove Petengoran yang terletak di Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Ekowisata Mangrove Petengoran memiliki keindahan yang dapat menarik pengunjung untuk dapat berkunjung ke lokasi. Namun sampai saat ini belum adanya penelitian terkait ekowisata dan belum diketahui seberapa besar nilai ekonomi ekowisata mangrove di Desa Gebang, sehingga perlu dilakukan penilaian terhadap Ekowisata Mangrove Petengoran agar dapat diketahuibesaran nilai ekonomi dari ekowisata. Nilai ekonomi dapat diperoleh melalui biaya perjalanan. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi karakteristik pengunjung di Ekowisata Mangrove Petengoran, menghitung nilai ekonomi Ekowisata Mangrove Petengoran berdasarkan metode TCM, menentukan faktor-faktor karakteristik pengunjung Ekowisata Mangrove Petengoran yang mempengaruhi biaya perjalanan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2022. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pengunjung yaitu sebanyak 47 responden berasal dari Kota Bandar Lampung, 73 responden berjenis kelamin laki-laki, 54 responden berusia 21-25 tahun, 70 responden berpendidikan perguruan tinggi, 35 responden memiliki pendapatan Rp 2.000.000-Rp 4.000.000/bulan, 55 responden baru pertama kali melakukan kunjungan ke Ekowisata Mangrove Petengoran, 95 responden menggunakan jenis kendaraan berupa sepeda motor, 45 responden menempuh jarak ke lokasi sejauh 16-30 km, 95 responden berpendapat bahwa akses jalan menuju lokasi termasuk sulit, 75 responden juga berpendapat bahwa pemandangan di Ekowisata Mangrove Petengoran tergolong biasa saja, dan 75 responden memiliki tujuan untuk refreshing. Nilai ekonomi Ekowisata Mangrove Petengoran berdasarkan metode biaya perjalanan pengunjung diperoleh sebesar Rp 2.435.649.600/tahun. Faktor yang berpengaruh terhadap biaya perjalanan dengan nilai signifikasi 5\% atau 0.05 yaitu asal daerah Kota Metro dan Lampung Timur, profesi sebagai karyawan swasta dan pengusaha, pendapatan sebesar Rp 2.000.000-Rp 4.000.000 dan {\ensuremath{>}}Rp 4.000.000, serta jenis kendaraan berpa sepeda motor. Kata kunci: Ekowisata, nilai ekonomi, biaya perjalanan, hutan mangrove Mangrove forests are one of the natural resources in coastal and coastal areas which have an important role for life, because mangrove forests have many benefits that can be felt directly or indirectly. One of the ecotourism in Lampung is the Petetengoran Mangrove Ecotourism which is located in Gebang Village, Teluk Pandan District, Pesawaran Regency. The Petegoran Mangrove Ecotourism has a beauty that can attract visitors to be able to visit the location. However, until now there has been no research related to ecotourism and it is not known how much the economic value of mangrove ecotourism is in Gebang Village, so it is necessary to do an assessment of the Petetengoran Mangrove Ecotourism so that the economic value of ecotourism can be determined. Economic value can be obtained through travel expenses. The purpose of this study is to identify the characteristics of visitors to the Petetengoran Mangrove Ecotourism, to calculate the economic value of the Petetengoran Mangrove Ecotourism based on the TCM method, to determine the characteristics of visitors to the Petetengoran Mangrove Ecotourism that affect travel costs. This research was conducted in June 2022. The sampling technique in this study used accidental sampling. The number of samples taken was 100 samples. The results of this study indicate that the characteristics of visitors are as many as 47 respondents from the city of Bandar Lampung, 73 respondents are male, 54 respondents aged 21-25 years, 70 respondents with tertiary education, 35 respondents have an income of IDR 2,000,000-IDR 4,000 ,000/month, 55 respondents made their first visit to the Petetengoran Mangrove Ecotourism, 95 respondents used motorbikes, 45 respondents traveled 16-30 km to the location, 95 respondents thought that road access to the location was difficult, 75 Respondents also thought that the scenery at the Petengoran Mangrove Ecotourism was quite ordinary, and 75 respondents had the goal of refreshing. The economic value of the Petetengoran Mangrove Ecotourism based on the visitor travel cost method is Rp. 2,435,649,600/year. Factors that influence travel costs with a significance value of 5\% or 0.05 are the origin of Metro City and East Lampung, profession as private employees and entrepreneurs, income of IDR 2,000,000-IDR 4,000,000 and {\ensuremath{>}} IDR 4,000,000, and the type of vehicle like a motorcycle. Key words: Ecotourism, economic value, travel costs, mangrove forests} }