TY - THES ID - eprints68970 UR - http://digilib.unila.ac.id/68970/ A1 - Rini , Ayu Prameswari Y1 - 2022/10/13/ N2 - Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu bahan pangan pengganti beras. Karena sebagian besar panen raya terjadi pada musim kemarau, sehingga pada musim tanam berikutnya petani mengalami kesulitan mendapatkan stek batang yang berkualitas tinggi. Salah satu alternatif penyediaan benih vegetatif yaitu dengan cara penyambungan atau grafting klon-klon singkong budidaya sebagai batang atas dengan klon singkong karet sebagai batang bawah. Percobaan pertama dilakukan dalam rancangan acak lengkap terdapat 9 klon sebagai perlakuan dan empat ulangan. Pengamatan dilakukan untuk melihat variabel panjang batang, diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun. Dilakukan analisis data menggunakan ?Rstudio? dengan Uji Beda Nyata Terkecil taraf nyata 5%. Percobaan kedua yaitu diambil sampel klon Bendo 3 lalu diamati dibawah mikroskop untuk dilihat penampang interstock nya supaya dapat mengetahui kompatibilitas hasil grafting. Percobaan ketiga dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RALF) terdapat 5 klon sebagai perlakuan dan empat ulangan disusun secara faktorial sehingga total ada 40 satuan percobaan. Klon ubi kayu hasil grafting dan non grafting asal bahan stek yang digunakan yaitu Unila UK-1, UJ-3, UJ-5, GM-1 dan BL 8-1. Pengamatan dilakukan untuk melihat variabel panjang batang, diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun, dan jumlah tunas. Setelah itu dilakukan analisis data dan diolah menggunakan Software ?Rstudio? untuk analisis nilai tengah (mean) serta standard error data yang diperoleh. Hasil penelitian percobaan pertama menunjukkan bahwa klon UJ 5, Nibung, BL 81, UJ 3, Bendo 3, dan GM 1 memiliki nilai tertinggi sedangkan klon SL 30, Batak Merah dan Unila UK 1 memiliki nilai terendah. Hasil percobaan kedua yaitu klon hasil sambungan (grafting) klon Bendo 3 batang atas sangat kompatibel dengan batang bawah karna sambungan menyatu dengan baik. Terlihat adanya garis yang menyatukan antara batang atas dan batang bawah. Batang bawah (rootstock) dan batang atas (scion) yang telah di grafting akan menyatu dan kemudian membentuk kalus. Adapun proses pertautan sambungan diawali dengan terbentuknya lapisan nekrotik yang terjadi didekat berkas vaskular pada permukaan sambungan. Hasil dari percobaan ketiga yaitu benih vegetatif hasil grafting memiliki laju pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan stek ubi kayu yang berasal dari non grafting. Hasil dari variabel diameter batang benih vegetatif hasil grafting (1,82) memiliki laju pertumbuhan lebih tinggi daripada non grafting (1,58). Pada variabel jumlah tunas benih vegetatif hasil grafting (2,25) memiliki laju pertumbuhan lebih tinggi daripada non grafting (1,60). Simpulan dari penelitian ini yaitu klon tanaman ubi kayu sebagai batang atas yang baik untuk dijadikan benih vegetatif yaitu klon UJ 5, Nibung, BL 8 1, UJ 3, Bendo 3, dan GM 1 karna memiliki nilai tertinggi sedangkan klon SL 30, Batak Merah dan Unila UK 1 memiliki nilai terendah. Terdapat kompatibilitas pada penyambungan batang atas klon Bendo 3 dan batang bawah yang ditunjukkan oleh Scanning Elektron Microscope (SEM). Benih vegetatif hasil grafting memiliki laju pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan stek ubi kayu yang berasal dari non grafting. Kata kunci: Grafting, Klon, Kompatibilitas, SEM, Singkong karet, Ubi kayu. PB - UNIVERSITAS LAMPUNG M1 - masters TI - GRAFTING UBI KAYU Manihot esculenta Crantz MENGGUNAKAN ROOTSTOCK SPESIES KERABAT Manihot glaziovii Mueller UNTUK PRODUKSI BENIH VEGETATIF AV - restricted ER -