TY - THES ID - eprints69823 UR - http://digilib.unila.ac.id/69823/ A1 - INDAH TRIYANTI, 2020011029 Y1 - 2023/02/07/ N2 - Kabupaten Lampung Selatan telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Hal ini merupakan wujud untuk melindungi lingkungan hidup yang bersih, sehat dan nyaman serta mencegah dan mengendalikan paparan asap rokok khususnya pada perokok pasif yang memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan perokok aktif. Kebiasaan merokok sembarangan yang biasanya merupakan kebiasaan laki-laki tentunya akan berdampak pada perempuan sebagai perokok pasif, padahal perempuan juga berhak memperoleh udara yang bersih dan sehat serta bebas dari cemaran asap rokok. Hal ini seperti hasil riset kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 bahwa perokok aktif didominasi oleh laki-laki, sedangkan kebanyakan perempuan bukan perokok. Artinya, harus ada pertimbangan gender dalam mengaplikasikan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di perkantoran Pemerintah Daerah Lampung Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif gender dalam peraturan daerah kawasan tanpa rokok dan peran gender dalam implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Data dianalisis dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berdasarkan analisis isi (content analysis). Selain itu dilakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan uji chi square dan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 3 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok sudah berperspektif gender karena telah mendukung keadilan serta kesetaraan gender yang dapat dilihat berdasarkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam batang tubuh kebijakan tersebut. Berdasarkan hasil uji chi square dan uji korelasi rank spearman, peran gender memiliki hubungan nyata yang signifikan, sedang dan searah dengan implementasi Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,536. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi peran gender maka akan semakin baik implementasi Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok. Korelasi yang rendah antara status merokok, usia dan masa kerja terhadap peran gender mendeskripsikan bahwa masih diperlukan upaya intensif kepada semua klasifikasi responden sehingga semua responden memiliki pemahaman yang baik terkait perspektif gender. Kata Kunci : Perspektif Gender, Implementasi, Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok abstract Regional Regulation of South Lampung Regency Number 3 of 2018 concerning Non-Smoking Areas (NSA) has established to protect a healthy environment, prevent and control exposure to cigarette smoke, especially in passive smokers who have a higher risk than active smokers. The habit of smoking indiscriminately which is usually a male habit of course also has an impact on women as passive smokers, even though women also have the right to obtain clean and healthy air and free from cigarette smoke contamination. This is in line with the results of basic health research of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2018 that active smokers are dominated by men, while most women are non-smokers. This means that there must be gender considerations in applying the No Smoking Area policy in the South Lampung Regional Government. The purpose of this study was to determine the gender perspective in regional regulations for non-smoking areas and the role of gender in the implementation of non-smoking area policies in the Regional Government of South Lampung Regency. Data were analyzed using qualitative research methods based on content analysis, as well as quantitative analysis using the chi square test and Spearman's rank correlation test. The results of the study show that the South Lampung Regency Regional Regulation Number 3 of 2018 concerning Non-Smoking Areas already has a gender perspective because it supports justice and gender equality which can be seen based on access, participation, control and benefits in the body of the policy. Based on the results of the chi square test and Spearman's rank correlation test, gender roles have a significant, moderate and in-line relationship with the implementation of Regional Regulations concerning Non-Smoking Areas with a correlation coefficient value of 0.536. This shows that the higher the gender role, the better the implementation of the Regional Regulation on Non-Smoking Areas. The low correlation between smoking status, age and length of service to gender roles illustrates that intensive efforts are still needed for all respondents classifications so that all respondents have a good understanding of gender perspectives. Keywords: Gender Perspective, Implementation, Non-Smoking Area Policy PB - UNIVERSITAS LAMPUNG M1 - masters TI - PERSPEKTIF GENDER DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN AV - restricted EP - 2020011029 ER -