@misc{eprints69903, month = {Januari}, title = {PERAN FRIENDS OF THE EARTH INTERNATIONAL (FOEI) DALAM STRATEGI ADVOKASI PADA KONFLIK PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU 2017-2020}, author = { Septyanto Muhammad Agung}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK }, year = {2023}, url = {http://digilib.unila.ac.id/69903/}, abstract = {Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang memiliki konflik agraria, salah satunya konflik tanah di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Kriminalisasi dan intimidasi terhadap nelayan dan masyarakat atas klaim hak tanah di Pulau Pari ini telah berlangsung selama 40 tahun, dan kurang mendapat perhatian negara. Lemahnya respon pemerintah pusat atas konflik agraria ini menyebabkan Friends of the Earth International (FoEI) sebagai International Non-Governmental Organization (INGO) mengambil peran dalam melakukan strategi advokasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran FoEI dalam strategi advokasi di Pulau Pari pada tahun 2017-2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan konseptual yakni strategi advokasi dan INGO. Pendekatan deskriptif digunakan untuk melihat guna menjawab pertanyaan penelitian alur logika deduktif dengan mengumpulkan data?primer dan sekunder. Data primer?peneliti peroleh dari?hasil observasi dan?wawancara, sementara data sekunder berasal dari studi dokumen terkait upaya FoEI dalam upaya melakukan strategi advokasi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa ada beberapa kegiatan FoEI yang cenderung membantu melalui strategi advokasi seperti direct pressure, indirect pressure, policy lobbying dan alternative policy. FoEI sebagai INGO juga cenderung membantu melalui sebagai aktor, pemberi ide, maupun pemberi kontribusi dalam membuat kebijakan. Namun, meskipun begitu, upaya FoEI dalam hal ini masih belum maksimal dikarenakan ada beberapa kegiatan yang tidak sesuai dengan strategi advokasi yang dijalankan seperti melepas warga untuk melakukan strategi advokasi secara mandiri. Kata Kunci: International Non-Governmental Organization, Friends of The Earth International, strategi advokasi, Pulau Pari.} }