%A WENI ARI HANDAYANI Handono %T PERBANDINGAN PENDEKATAN TEORITIS INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) 41 PADA BIAYA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN KARET (Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Way Berulu di Pesawaran) %X Aset biologis merupakan jenis aset berupa hewan dan tumbuhan hidup yang mengalami transformasi biologis. Transformasi biologis terdiri dari proses pertumbuhan, degenerasi, prokreasi, dan produksi yang menyebabkan perubahan secara kualitatif dan kuantitatif dalam kehidupan hewan dan tumbuhan, dapat menghasilkan aset baru dalam bentuk agricultural produce atau berupa tambahan aset biologis dalam kelas yang sama. Karena mengalami transformasi biologis, maka diperlukan suatu pengukuran yang dapat menunjukkan nilai dari aset tersebut secara wajar sesuai dengan kontribusinya dalam menghasilkan aliran keuntungan ekonomis bagi perusahaan. IASC (International Accounting Standar Committee) telah mempublikasikan IAS 41 tentang Agriculture yang mengatur tentang aset biologis. Dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) belum ada standar yang mengatur tentang perlakuan akuntansi aset biologis. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kualitatif komparatif melalui studi kasus pada salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang perkebunan yaitu PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Way Berulu. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan tahun 2012. Data diolah dengan metode analisis deskriftif kualitatif untuk mengetahui dampak penerapan IAS 41 Agriculture pada perusahaan. Perusahaan mengukur aset biologis yang dimiliki berdasarkan nilai perolehan. Nilai perolehan aset biologis berupa TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) diperoleh dengan mengkapitalisasikan semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanaman hingga siap panen. Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa nilai ini lebih terukur sehingga nilai yang diperoleh lebih andal. Aset biologis dikelompokkan berdasarkan umur tanaman untuk menilai nilai wajarnya. Kata kunci : IAS 41, biaya tanaman belum menghasilkan, aset biologis, PTPN VII %C Universitas Lampung %D 2013 %I Fakultas Ekonomi %L eprints708