TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints71261 UR - http://digilib.unila.ac.id/71261/ A1 - Cristiandi , Abam Y1 - 2023/02/07/ N2 - Pengguna media sosial Instagram saat ini tidak hanya didominasi oleh para internet natif saja tetapi juga dapat diakses oleh semua orang termasuk kelompok masyarakat yang memiliki kekurangan fisik seperti penyandang disabilitas seperti Tuli. Berbeda dengan interaksi secara tatap muka, media sosial Instagram dapat memungkinkan individu penyandang Tuli memanfaatkan instagram sebagai sarana komunikasi dalam melakukan keterbukaan diri atas informasi pribadi dan hal ini disebut juga self disclosure. Melalui penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan GERKATIN Lampung sebagai bentuk adaptasi komunikasi dari kelompok disabilitas Tuli melalui platform media sosial Instagram serta mengetahui faktor yang menjadi penghambat penggunaan media sosial instagram sebagai media komunikasi bagi kelompok disabilitas Tuli dari GERKATIN Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif dengan didasari pada teori CMC dan New Media. Hasil penelitian yang dapat disimpulkan adalah strategi komunikasi yang digunakan yaitu dengan cara aktif mengkampanyekan aktivitas yang dilakukan GERKATIN di media sosial, mensosialisasi masyarakat terkait hak Tuli serta mengedukasi masyarakat untuk mempelajari bahasa isyarat dengan menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh Instagram seperti fitur caption, hashtag, dan reels. Sedangkan pada hambatan terjadi karena adanya keterbatasan media pembelajaran yang menimbulkan dibutuhkan waktu yang lama dalam sebuah proses komunikasi. Kata kunci: Instagram, New Media, Strategi Komunikasi, Penyandang Tuli Instagram social media users are currently not only dominated by native internet users but also accessible to everyone, including groups of people who have physical disabilities such as persons with disabilities such as the deaf. In contrast to face-to-face interaction, social media Instagram can enable individuals with hearing impairments to use Instagram as a means of communication in self-disclosure of personal information and this is also known as self-disclosure. Through this research, the researcher aims to find out the strategy implemented by GERKATIN Lampung as a form of communication adaptation of the Deaf disability group through the Instagram social media platform and to find out the factors that inhibit the use of Instagram social media as a communication medium for the Deaf disability group from GERKATIN Lampung. This study used a qualitative approach with a descriptive research type based on CMC and New Media theory. The results of the research that can be concluded are the communication strategies used, namely by actively campaigning for activities carried out by GERKATIN on social media, socializing the community regarding Deaf rights and educating the public to learn sign language by using various features provided by Instagram such as caption features, hashtags, and reels. Whereas the obstacles occur because of the limitations of learning media which cause it to take a long time in a communication process. Keywords: Instagram, New Media, Communication Strategy, Deaf People PB - FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TI - STRATEGI KOMUNIKASI GERKATIN DALAM MENSOSIALISASIKAN PENINGKATAN HAK DISABILITAS TULI MELALUI PLATFORM INSTAGRAM (Studi Kasus Komunitas GERKATIN Lampung) AV - restricted ER -