title: PENGGUNAAN UV-VIS SPEKTROSKOPI FLUORESENSI PORTABEL DAN METODE SIMCA UNTUK MENGIDENTIFIKASI PEMALSUAN MADU LEBAH Heterotrigona itama NEKTAR Acacia mangium DENGAN BAHAN PEMANIS BUATAN HFCS-55 creator: Yesi , Rahayu subject: 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan description: Madu dari lebah Heterotrigona itama dengan nektar Acacia mangium memiliki banyak nutrisi dan khasiat untuk kesehatan, namun produksinya rendah, hal ini membuat harga jual madu ini tinggi sehingga rawan terhadap pemalsuan. Untuk mengantisipasinya maka perlu memiliki sistem autentikasi. Penelitian ini memanfaatkan UV-Vis spektroskopi fluoresensi dan metode SIMCA untuk mengidentifikasi pemalsuan madu lebah Heterotrigona itama nektar Acacia mangium yang dicampur HFCS-55. Sampel berupa madu Heterotrigona itama murni (MA) sebanyak 50 sampel dan madu campuran (MC) sebanyak 120 sampel. Data spektra emisi diukur pada rentang panjang gelombang 300-800 nm dengan interval 0.5 nm yang dieksitasi menggunakan panjang gelombang 365 nm. Data spektra original dianalisis menggunakan The Unscrambler 10.4 menggunakan beberapa kombinasi pretreatment yaitu smoothing moving average, SNV (standard normal variate) dan normalize. Model SIMCA dengan pretreatment terbaik yaitu smooting moving average 9 segment. Pretreatment ini mampu mengklasifikasi seluruh sampel dengan benar dan memberikan nilai sempurna pada akurasi, sensitivitas, dan spesifisitas yaitu 100%, serta nilai error 0%. Sedangkan nilai PC kumulatif dari analisis PCA memberikan nilai 95% untuk varian data yang dapat dijelaskan dengan baik. Plot skor menampilkan pola sampel MA dan MC yang dapat dibedakan. Plot x-loading menunjukkan puncak gelombang pada 372 nm dan 478 nm, terbentuknya puncak gelombang ini diduga adanya pengaruh kuat dari respon flavonoid dan asam fenolik Hal ini sesuai dengan fakta bahwa asam fenolik dan flavonoid merupakan senyawa penting yang bertanggungjawab terhadap aktivitas antioksidan pada madu. Berdasarkan hasil klasifikasi model SIMCA MA dan MC, dibuat kurva ROC yang menjelaskan hubungan antara 1-SP dan sensitivitas di 6 level signifikansi ( 0.1, 0.5, 1, 5, 10 dan25%). Pada kurva ROC klasifikasi MA dan MC menggunakan spektra original yang dapat dikategorikan sebagai excellent classification hanya pada level signifikansi 25% karena berada tepat di koordinat (0,1), sedangkan menggunakan data pretreatment smoothing moving average 9 segment, excellent classification ada pada semua level signifikansi (0.1 %, 0.5%, 1%, 5%, 10%, 25%). Sehingga hasil klasifikasi menggunakan data yang telah diberi perlakuan pretreatment smoothing moving average 9 segment lebih baik dalam mengklasifikasikan sampel jika dibandingkan dengan menggunakan data original. Kata Kunci: UV-Vis spektroskopi, fluoresensi, Heterotrigona itama, sirup jagung, SIMCA, identifikasi pemalsuan. publisher: FAKULTAS PERTANIAN date: 2023-05-30 type: Skripsi type: NonPeerReviewed format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/72316/1/1.%20ABSTRAK%20-%20ABSTRACT.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/72316/2/2.%20SKRIPSI%20FULL.pdf format: text identifier: http://digilib.unila.ac.id/72316/3/3.%20SKRIPSI%20TANPA%20PEMBAHASAN.pdf identifier: Yesi , Rahayu (2023) PENGGUNAAN UV-VIS SPEKTROSKOPI FLUORESENSI PORTABEL DAN METODE SIMCA UNTUK MENGIDENTIFIKASI PEMALSUAN MADU LEBAH Heterotrigona itama NEKTAR Acacia mangium DENGAN BAHAN PEMANIS BUATAN HFCS-55. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG . relation: http://digilib.unila.ac.id/72316/