TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints72572 UR - http://digilib.unila.ac.id/72572/ A1 - Vera , Novalda Y1 - 2023/04/03/ N2 - Sistem pertanaman adalah sistem pertanian dengan menerapkan sistem pertanaman yang tepat, usaha tani diharapkan mampu mencapai hasil yang tinggi. sistem pertanaman yang umum digunakan di Indonesia adalah sistem pertanaman monokultur dan tumpangsari. Keterbatasan ketersediaan lahan mendorong produksi benih buncis menggunakan pertanaman tumpangsari dengan tanaman lain. Permasalahan yang muncul adalah apakah viabilitas benih yang dipanen dari pertanaman tumpangsari dapat berviabilitas sama tinggi pasca penyimpanan dengan yang dipanen dari monokultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama simpan pada viabilitas benih buncis yang dipanen dari sistem pertanaman yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemulian Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung yang berlangsung dari Oktober 2021 sampai April 2022. Perlakuan disusun 2 faktor dalam lingkungan split plot dengan 3 ulangan. Petak utama yaitu lama penyimpanan (L) yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 bulan (L1), 2 bulan (L2), 4 bulan (L3), 6 bulan (L4). Anak petak adalah sistem perlakuan, yaitu monokultur (S1) dan sistem pertanaman tumpangsari buncis-sorgum (S2). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lama penyimpanan sampai dengan 6 bulan tidak menunjukan viabilitas benih. Viabilitas benih buncis yang dipanen dari sistem pertanaman monokultur tidak berbeda dengan yang dipanen dari pertanaman tumpangsari buncis-sorgum. Pengaruh interaksi antar lama simpan dan sistem pertanaman tidak nyata pada viabilitas benih buncis varietas Horti-3. Kata kunci: Buncis, lama simpan, sistem pertanaman viabilitas benih. PB - FAKULTAS PERTANIAN TI - PENGARUH LAMA SIMPAN DAN SISTEM PERTANAMAN PADA VIABILITAS BENIH BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) VARIETAS HORTI-3 AV - restricted ER -