%A DESVIANA NADILA %T PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT NELAYAN PASCA PEMBANGUNAN JARINGAN LISTRIK BAWAH LAUT KECAMATAN PULAU PISANG KABUPATEN PESISIR BARAT %X Setiap kehidupan masyarakat senantiasa mengalami perubahan. Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat merupakan Kecamatan dengan rasio elektrifikasi rendah di Provinsi Lampung. Sejak tahun 2019 Pulau Pisang sudah dialiri listrik dengan adanya kebijakan Pembangunan jaringan listrik bawah laut. Setelah kebijakan tersebut terealisasi tentunya hal tersebut membawa perubahan sosial budaya bagi masyarakat Pulau Pisang terutama pada masyarakat nelayan. Kecamatan Pulau Pisang 80% masyarakat nya bermata pencaharian sebagai nelayan dan masyarakat nelayan memiliki permasalahan dalam mengelola hasil tangkapannya sebelum adanya listrik. Metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif Deskriptif dipilih karena untuk menggali informasi yang jauh lebih dalam dan juga untuk menggambarkan secara utuh perubahan yang terjadi. Karena bukan kebenaran mutlak yang dicari melainkan pemahaman menyeluruh dan mendalam mengenai Perubahan sosial budaya masyarakat nelayan pasca adanya pembangunan jaringan listrik bawah laut Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji serta mengobservasi bagaimana perubahan sosial budaya masyarakat nelayan pasca adanya pembangunan jaringan listrik bawah laut. Hasil penelitian menunjukan kondisi sosial ekonomi nelayan Pulau Pisang, Respon nelayan terhadap kebiijakan pembangunan jaringan listrik bawah laut, perubahan sosial ekonomi nelayan pasca adanya pembangunan jaringan listrik bawah laut dan makna perubahan sosial bagi masnayarakat nelayan. Maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya masyarakat nelayan pasca adanya pembangunan jaringan listrik bawah laut menggunakan kacamata teori struktural fungsional dan ditinjau dengan konsep AGIL masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, masayrakat juga mampu memaknai perubahan dengan baik, mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada, mampu mencapai tujuan yang diharapkan dan tetap terintegrasi dan mempertahankan pola kebudayaan yang lama. Sehingga setelah adanya pembangunan masyarakat nelayan mengalami perubahan sosial budaya kearah yang lebih baik, mampu menjadi masyarakat yang modern, menjadi masyarakat yang terbuka serta peka akan adanya teknologi. Kata kunci : perubahan sosial budaya, pembangunan jaringan listrik bawah laut, struktural fungsional ABSTRACT SOCIO-CULTURAL CHANGES IN FISHING COMMUNITIES AFTER THE CONSTRUCTION OF UNDERWATER ELECTRICITY NETWORKS, BANANA ISLAND DISTRICT, PESISIR BARAT REGENCY. By NADILA DESVIANA Every life of society is constantly changing. Banana Island District, Pesisir Barat Regency is a district with a low electrification ratio in Lampung Province. Since 2019 Banana Island has been electrified with the policy of undersea electricity network development. After the policy was realized, of course, it brought socio-cultural changes to the people of Banana Island, especially to the fishing community. Pulau Pisang sub-district 80% of its people make a living as fishermen and fishing communities have problems managing their catches before electricity. Qualitative methods with a descriptive qualitative approach were chosen because they were to dig deeper into information and also to describe as a whole the changes that occurred. Because it is not the absolute truth that is sought, but a thorough and deep understanding of the socio-cultural changes of the fishing community after the construction of the underwater electricity network, Banana Island District, West Coast Regency. The purpose of this study is to examine and observe how the socio-cultural changes of fishing communities after the construction of underwater electricity networks. The results showed the socio-economic condition of Banana Island fishermen, fishermen's response to the policy of undersea electricity network development, socio-economic changes of fishermen after the construction of underwater electricity networks and the meaning of social changes for the fishing community. So in this study it can be concluded that the socio-cultural changes of fishing communities after the construction of submarine power networks use the lens of functional structural theory and reviewed with the AGIL concept of people have a better life than before, people are also able to interpret changes well, able to adapt to existing changes, able to achieve the expected goals and remain integrated and maintain old cultural patterns. So that after the development of the fishing community experienced socio-cultural changes for the better, able to become a modern society, become an open society and sensitive to technology. Keywords: socio-cultural changes, construction of submarine power grids, structurally functional %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2023 %I FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK %L eprints72594