@misc{eprints72666, month = {Mei}, title = {VERIFIKASI PENENTUAN TINGKAT KEMATANGAN BUAH NANAS}, author = {Simanjuntak Sefriyanti }, address = { UNIVERSITAS LAMPUNG }, publisher = {FAKULTAS PERTANIAN}, year = {2023}, url = {http://digilib.unila.ac.id/72666/}, abstract = {Indonesia merupakan eksportir nanas terbesar keempat di dunia, dengan sekitar 27\% pasokan produksinya dipasok oleh PT. GGP yang berkedudukan di Provinsi Lampung. Permasalahan yang dihadapi dalam ekspor buah nanas adalah penentuan tingkat kematangan buah, yang mesti disesuaikan dengan permintaan pasar dan mempertimbangkan perubahan mutu selama penanganan dan transportasi. Metode penentuan tingkat kematangan berdasarkan visual pekerja yang dilakukan selama ini mengandung beberapa masalah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan verifikasi tingkat kematangan buah nanas yang dilakukan oleh tim panen dari berbagai umur (masa kerja) dibandingkan dengan metode penetapan warna kulit buah menggunakan kamera digital dan diekstrak informasi warna RGB-nya. Penelitian dirancang dengan menggunakan dua faktor, yaitu tingkat kematangan buah nanas (SC0, SC1, SC2 dan SC3) serta tiga kelompok kategori usia tim panen. Parameter untuk verifikasi yang diamati adalah warna kulit buah nanas yang diakuisisi dengan metode digital image system. Hasil ekstrak informasi citra adalah intensitas warna pada channel red, green, dan blue (RGB) menggunakan program Matlab yang dikembangkan. Data dari hasil pengolahan citra digital dibuat grafis dan tabel serta dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ANOVA dan jika terdapat pengaruh perlakuan, analisis statistika selanjutnya dilakukan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5\%. Model prediksi tingkat kematangan buah nanas dikembangkan dengan analisis metode K-Means Clustering dan Jaringan Saraf Tiruan.Hasil pengujian ANOVA didapatkan hasil bahwa klasifikasi tingkat kematangan buah nanas hasil pemanenan tim panen tidak dipengaruhi oleh perbedaan umur pekerja, namun tim panen mampu mengelompokkan dengan baik tingkat kematangan buah yang memiliki perbedaan tingkat kematangan. Clusterisasi tingkat kematangan buah nanas dapat dilakukan dengan informasi intensitas warna RGB-nya, namun metode ini kurang dapat menjejak akurasi tiap sampel buah apakah terkelompok pada tingkat kematangan yang sesuai. Selanjutnya, dari pengembangan model Jaringan Saraf Tiruan, akurasi prediksi tingkat kematangan buah nanas dicapai pada struktur fungsi aktivasi logsig-logsig-logsig. Nilai yang didapatkan pada koefisien determinasi (R2), RMSE, dan RRMSE berturut-turut adalah sebesar 0.8782, 0.3703, dan 1.43. Dari hasil yang diperoleh bahwa dapat dikatakan bahwa model JST yang dikembangkan dapat digunakan untuk memprediksi nilai tingkat kematangan. Kata Kunci: Jaringan Saraf Tiruan, Nanas, Tingkat Kematangan} }