%A ANGGELA ANGGELA %T HUBUNGAN PEMBERIAN EKSTRAK BUNGA KITOLOD (Isotoma longiflora) DENGAN PERBAIKAN KLINIS KONJUNGTIVITIS IRITATIF MATA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) %X Latar Belakang: Indonesia dengan keanekaragaman hayati yang dapat didayagunakan sebagai obat-obatan, salah satunya tanaman kitolod. Bunga kitolod memiliki kandungan flavonoida dan polifenol yang dapat berperan sebagai anti-inflamasi sehingga dapat meringankan iritasi pada konjungtiva yang terbentuk akibat konjungtivitis iritatif. Salah satu zat yang sering kali menyebabkan iritasi mata yakni klorin. Gejala iritasi pada mata dilaporkan menjadi gejala terbanyak kedua setelah sebanyak 33% setelah gejala pernapasan/ dispnea 65% kasus. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti ekstrak bunga kitolod terhadap perbaikan klinis konjungtivitis iritatif pada mata tikus putih. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode true experimental design dengan post test only control group design. Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus putih yang telah diberikan klorin pada konjungtivanya untuk memicu konjungtivitisi iritatif. Sampel perlakuan penelitian ini yaitu 40 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dan diberikan perlakuan secara berturut- turut yaitu ekstrak bunga kitolod dengan dosis berturut-turut 0,25 mg/ml; 0,5 mg/ml; dan 1 mg/ml, dexamethasone, dan aquadest. Hasil: Hasil penelitian menujukkan efek antiinflamasi pada konjungtiva tikus putih pada kelompok percobaan sebanding dengan kelompok kontrol positif dengan dexametasone. Hasil penelitian juga menunjukkan tingginya konsentrasi kitolod sebanding dengan perbaikan klinis konjungtivitis. Pada analisis ini didapatkan p value 0,098 yang berarti tidak signifikan secara statistik. Kesimpulan: Ekstrak bunga kitolod memiliki efek antiinflamasi untuk mengatasi konjungtivitis iritatif pada tikus putih. Kata kunci: Kitolod, konjungtivitis iritatif, perbaikan klinis, tikus putih. %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2023 %I KEDOKTERAN %L eprints73012