TY - GEN CY - UNIVERSITAS LAMPUNG ID - eprints73109 UR - http://digilib.unila.ac.id/73109/ A1 - Bagus Fajar Maulana , 1616071041 Y1 - 2023/06/12/ N2 - ABSTRAK Pada tahun 2014, Rusia melakukan aneksasi Semenanjung Krimea dari Ukraina. Aneksasi ini berawal dari Peristiwa Euromaidan yang merupakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Alun-alun Kemerdekaan Kiev. Akibat kerusuhan ini membuat politik dalam negeri Ukraina tidak stabil. Hal ini dimanfaatkan oleh Rusia untuk menganeksasi Semenanjung Krimea. Ukraina terus berupaya mendapatkan kembali kedaulatannya atas Semenanjung Krimea. Penelitian ini menjelaskan upaya Ukraina untuk mendapatkan kembali kedaulatannya atas Semenanjung Krimea dengan diplomasi publik. Konsep yang digunakan adalah konsep diplomasi publik dan soft power: strategic narrative. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan sumber data yang berasal dari buku, jurnal maupun sumber daring lainnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ukraina terus berupaya mendapatkan kembali kedaulatannya atas Semenanjung Krimea. Berbagai upaya dilakukan Ukraina yaitu dengan kekuatan militer maupun diplomasi tradisional. Akan tetapi, upaya tersebut masih belum mampu mengembalikan kedaulatan Ukraina atas Semenanjung Krimea. Oleh karena itu, peneliti mencoba melihat dari sisi diplomasi publik. Diplomasi publik adalah diplomasi yang dilakukan untuk mepengaruhi pendapat dari masyarakat di negara lain. Dengan diplomasi publik ini memungkinkan Ukraina mendapatkan dukungan yang lebih dalam mendapatkan kembali Semenanjung Krimea. Upaya diplomasi publik tersebut diantaranya dengan platform yaitu Crimea Platform, Pameran Seni yaitu Through Maidan and Beyond dan Crimea 5 am, film-film seperti Haytarma, Homeward, Crimea.As It Was dan Cherkasy, lagu dan musik yaitu lagu 1944 dan album Qirim serta diplomasi publik di media sosial. Kata Kunci : Diplomasi Publik, Ukraina, Semenanjung Krimea, Rusia, Aneksasi ABSTRACT In 2014, Russia annexed the Crimean Peninsula from Ukraine. The annexation stemmed from the Euromaidan incident, which was a riot that took place in Kiev's Independence Square. The unrest destabilized Ukraine's domestic politics. This was used by Russia to annex the Crimean Peninsula. Ukraine continues to try to regain its sovereignty over the Crimean Peninsula. This research explains Ukraine's efforts to regain its sovereignty over the Crimean Peninsula with public diplomacy. The concepts used are the concepts of public diplomacy and soft power: strategic narrative. This research uses descriptive qualitative research methods and data sources derived from books, journals and other online sources. The results of this study show that Ukraine continues to try to regain its sovereignty over the Crimean Peninsula. Various efforts have been made by Ukraine, namely with military force and traditional diplomacy. However, these efforts have not been able to restore Ukraine's sovereignty over the Crimean Peninsula. Therefore, researchers try to look from the side of public diplomacy. Public diplomacy is diplomacy conducted to influence the opinions of people in other countries. This public diplomacy allows Ukraine to gain more support in regaining the Crimean Peninsula. These public diplomacy efforts include platforms such as Crimea Platform, art exhibitions such as Through Maidan and Beyond and Crimea 5 am, films such as Haytarma, Homeward, Crimea.As It Was and Cherkasy, songs and music such as the song 1944 and the album Qirim and public diplomacy on social media. Keywords: Public Diplomacy, Ukraine, Crimean Peninsula, Russia, Annexation PB - FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TI - DIPLOMASI PUBLIK UKRAINA TERHADAP SEMENAJUNG KRIMEA 2014-2023 AV - restricted ER -