%0 Generic %A DETRI, VIKI MANDASARI %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2023 %F eprints:73243 %I FAKULTAS TEKNIK %T ANALISIS KARAKTERISTIK SISTEM PANAS BUMI “TP” BERDASARKAN DATA GEOKIMIA MANIFESTASI PERMUKAAN, DATA MAGNETOTELLURIK DAN TINJAUAN GEOLOGI ZONA BANDUNG %U http://digilib.unila.ac.id/73243/ %X Sistem Panasbumi di Indonesia memiliki potensi yang masif, untuk identifikasi awal penelitian perlu dilakukan dengan beberapa investigasi penelitian menggunakan Konsep 3G, Geologi, Geofisika dan Geokimia. Analisis data geokimia dan magnetotellurik dilakukan untuk mengidentifikasi tipe fluida, estimasi suhu reservoar, dan sistem panasbumi yang ada pada daerah penelitian. Dalam penelitian ini, analisis dilakukan terhadap 9 titik daerah manifestasi gunungapi Tangkuban Perahu, yaitu manifestasi Batugede, Batukapur, Ciracas, Ciater, Maribaya, Domas, dan Kancah. Terdapat 16 sampel mata air panas dan 3 lintasan pengukuran magnetotellurik yang akan digunakan untuk mengetahui informasi dan gambaran model sistem panasbumi yang ada pada daerah penelitian ini. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui informasi terkait fluida panasbumi dan keberadaan dari komponen-komponen penyusun sistem panasbumi. Hasil analisis dari data geokimia fluida menunjukkan bahwa sampel fluida yang digunakan didominasi oleh tipe fluida bikarbonat (HCO3) yang berada pada zona outflow dengan kesetimbangan yang baik dan memiliki estimasi suhu reservoar berkisar 140ᵒC - 185ᵒC. Hasil dari model visualisasi 3D magnetotellurik menunjukkan perlapisan yang ada di daerah penelitian ini, yaitu terdapat lapisan claycap pada elevasi 500 sampai - 2000 mdpl yang ditandai dengan nilai resistivitas 1,2 – 10 Ohm.m yang semakin menebal kearah utara dan menipis kearah selatan. Kemudian lapisan dibawahnya memiliki nilai resitivitas 10 sampai 60 ohm.m diduga merupakan lapisan reservoar cukup dalam sekitar 1500 – 3000 m, di bagian utara lapisan reservoar ini semakin dalam dengan kedalaman sekitar 2500 – 3000 m dengan nilai resistivitas 15.2 – 80 Ohm.m. Dari hasil analisis data geokimia dan magnetotellurik ini kemudian diperoleh model tentatif sistem panasbumi pada daerah penelitian.