@misc{eprints73470, month = {Juni}, title = {TINJAUAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT RINGAN BTN (PENSIUN) PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG}, author = {CORNELYA LIDYA }, publisher = {FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS}, year = {2023}, url = {http://digilib.unila.ac.id/73470/}, abstract = {Kredit Ringan BTN (Pensiun) adalah fasilitas pinjaman kredit dari bank BTN yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan konsumtif dengan menjaminkan SK kerja bagi karyawan yang perusahaannya sudah bekerjasama dengan bank BTN. Masalah dalam penelitian laporan akhir ini adalah apakah prosedur pemberian Kredit Ringan BTN (Pensiun) sudah diterapkan dengan baik oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Bandar Lampung. Laporan akhir ini bertujuan untuk meninjau lebih rinci mengenai proses dari prosedur serta dokumen apa saja yang diperlukan guna pemberian Kredit Ringan BTN (Pensiun) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desktirptif dengan menggunakan metode pengumpulan data, data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder, dengan teknik wawancara, dokumentasi, studi pustakan dan observasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam tinjauan prosedur pemberian Kredit Ringan BTN (Pensiun) telah sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan dan telah sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Bandar Lampung. Namun terdapat hambatan yang biasa terjadi didalam proses pemberian Kredit Ringan BTN (Pensiun) dikarenakan seperti adanya ketidaklengkapan berkas persyaratan yang diberikan oleh calon debitur kepada pihak bank sehingga mengganggu jalannya proses pemberian kredit. Selain itu, adanya hambatan dari pengecekan BI Checking milik calon debitur seperti riwayat kredit yang kurang baik sehingga pihak bank tidak akan memberikan kredit kepada calon debitur yang mengajukan permohonan kredit. Keyword : Pinjaman, Kredit Ringan, Prosedur, Pensiunan, Bank BTN} }