TY - GEN CY - Universitas Lampung ID - eprints7350 UR - http://digilib.unila.ac.id/7350/ A1 - Rizal Ahmad Fadhil, 0915021042 Y1 - 2015/02/10/ N2 - Nelayan Indonesia mayoritas menggunakan metode pengolahan ikan teri secara tradisional yaitu dengan cara penjemuran di bawah cahaya matahari. Metode seperti itu banyak kelemahannya diantaranya adalah terkontaminasi oleh udara lingkungan yang dapat menyebabkan turunnya mutu dari ikan teri. Selain itu, proses pengeringan bergantung dengan cuaca dan waktu, apabila hujan dan ketika malam pengeringan tidak dapat berlangsung. Untuk itu perlu alat pengering yang dapat digunakan tanpa terkendala oleh cuaca dan waktu. Penelitian ini menggunakan alat pengering hibrida yang mempunyai dua sumber panas, yaitu sumber panas dari kolektor surya dan radiator. Ketika cuaca cerah dengan intensitas matahari optimal alat pengering menggunakan sumber panas dari kolektor surya dan ketika hujan atau malam hari pengeringan menggunakan sumber panas dari radiator. Alat pengering ini sudah pernah digunakan sebelumnya namun belum diketahui karakteristik dari ruang pengering, oleh karena itu dilakukan pengujian untuk mengetahui karakteristik dari ruang pengering meliputi waktu pengeringan serta efisiensi dari ruang pengering. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan laju energi dari udara panas yang masuk ke ruang pengering sebesar 0,538 kW, ruang pengering mampu mengeringkan 8 kg ikan teri dengan waktu pengeringan selama 350 menit (6 jam). Dari perhitungan didapat energi total yang masuk ke ruang pengering sebesar 11340 kJ dan energi yang digunakan selama proses pengeringan ikan teri yaitu sebesar 7751,3 kJ sehingga didapat efisiensi pengeringan sebesar 68%. PB - Fakultas Teknik TI - UNJUK KERJA RUANG PENGERING HIBRIDA UNTUK PENGERINGAN IKAN TERI AV - restricted ER -