@misc{eprints73864, month = {Juni}, title = {PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KITOLOD TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI JARINGAN KONJUNGTIVA PADA TIKUS WISTAR MODEL KONJUNGTIVITIS}, author = {Nabila Alfina Indah}, address = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, publisher = {FAKULTAS KEDOKTERAN}, year = {2023}, url = {http://digilib.unila.ac.id/73864/}, abstract = {Kandungan metabolit sekunder pada daun kitolod memiliki aktivitas antimikroba, antiinflmasi, dan antioksidan yang secara in vitro terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Sejauh ini belum terdapat penelitian mengenai pengaruh pemberian daun kitolod secara in vivo. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control design yang dilakukan selama 15 hari menggunakan 25 ekor tikus yang terbagi ke dalam 5 kelompok, K- (akuades 2 tetes 4 kali sehari), K+ (kloramfenikol 0,5\% 2 tetes 4 kali sehari), P1, P2, dan P3 (ekstrak daun kitolod dengan konsentrasi 37,5\%; 75\%; dan 150\% diberikan sebanyak 2 tetes 4 kali sehari). Variabel dependen penelitian ini adalah gambaran histopatologi jaringan konjungtiva tikus. Hasil penilitian didapatkan jumlah sebukan neutrofil tertinggi terdapat pada kelompok P1 (410), diikuti oleh kelompok K-, P2, K+, dan P3 (343, 340, 263, dan 261). Uji KruskalWallis didapatkan nilai p=0,023 (p{\ensuremath{<}}0,05). Uji Post Hoc Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara K+ dengan P1, P1 dengan P2, dan P1 dengan P3 (p{\ensuremath{<}}0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun kitolod terhadap gambaran histopatologi jaringan konjungtiva tikus Wistar model konjungtivitis. } }