TY - THES ID - eprints74096 UR - http://digilib.unila.ac.id/74096/ A1 - AAN , ANDIKA Y1 - 2023/08/01/ N2 - This study aims to determine the comparative advantage and competitive advantage of organic rice in Lampung Province. The research location is in Punggur District, Central Lampung Regency, Pardasuka District and Pringsewu District, Pringsewu District. This research was conducted using survey methods and interviews with farmers using a prepared questionnaire. Respondents in this study were 35 farmers selected deliberately by purposive sampling according to research objectives. The types of data used are primary data and secondary data. To answer the purpose of the analysis, the Policy Analysis Matrix (PAM) is used. The results showed that the organic rice business in Lampung Province had a comparative advantage and a competitive advantage with a PCR (Private Cost Ratio) value of 0.2361 and a DRC (Domestic Resource Cost) value of 0.2241 so it was feasible to run and profitable to do. PCR and DRC values show that organic rice in Lampung Province has competitive and comparative advantages. The ET value is 0.5526 which means that if there is a price change at the consumer level by one percent, it will be followed by a rate of change in prices at the farm level of 0.5526 percent. An ET value of less than one indicates that the rate of change in prices at the final consumer level is smaller than the rate of change in prices at the farm level so that the market is not perfectly competitive and not yet efficient. With a value < 1 means that the market structure leads to an oligopsony market. At the concentration of the 4 leading wholesalers, the concentration ratio and market share results were 0.9 and 89.06%, which means that the value of the ratio concentration criteria was > 70%, so the organic rice market concentration in Lampung Province can be said to be high concentration oligopsony. Keywords: comparative advantage, competitive, organic rice Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif beras organik di Provinsi Lampung. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Kecamatan Pardasuka dan Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan wawancara kepada petani dengan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan. Responden dalam penelitian ini sebanyak 35 petani dipilih secara sengaja dengan Purposive Sampling menyesuaikan tujuan penelitian. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Untuk menjawab tujuan analisis digunakan Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha beras organik di Provinsi Lampung memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dengan nilai PCR (Private Cost Ratio) sebesar 0,2361 dan nilai DRC (Domestic Resource Cost) sebesar 0,2241 sehingga layak untuk dijalankan dan menguntungkan untuk dilakukan. Nilai PCR dan DRC menunjukan bahwa beras organik Provinsi Lampung memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif. Nilai ET sebesar 0,5526 yang mempunyai arti bahwa jika ada perubahan harga di tingkat konsumen sebesar satu persen maka akan diikuti laju perubahan harga di tingkat petani sebesar 0,5526 persen. Nilai ET kurang dari satu menunjukkan bahwa laju perubahan harga di tingkat konsumen akhir lebih kecil dibanding laju perubahan harga di tingkat petani sehingga pasar tidak bersaing sempurna dan belum efisien. Dengan nilai < 1 artinya struktur pasar mengarah pada pasar Oligopsoni. Pada konsentrasi 4 pedagang besar terkemuka, hasil konsentrasi rasio dan market sharenya adalah sebesar 0.9 dan 89.06 %, yang artinya nilai kriteria konsentrasi raio adalah > 70 %, sehingga konsentrasi pasar beras organik Provinsi Lampung dapat dikatakan oligopsoni konsentrasi tinggi. Kata Kunci : keunggulan komparatif, kompetitif, beras organik PB - UNIVERSITAS LAMPUNG M1 - masters TI - ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN DAYA SAING BERAS ORGANIK PROVINSI LAMPUNG AV - restricted EP - 2024021001 ER -