%A MASDA MIFTAH FARIDL %T PERANCANGAN CULTURAL CENTER DENGAN PENDEKATAN RUANG HETEROTOPIA DI KRUI, PESISIR BARAT %X Berangkat dari amanat undang-undang No. 5 Tahun 2017 tentang pemajuan budaya, terdapat beberapa langkah penting yang canangkan, mengngingat kota Krui, Kabupaten Pesisir Barat sendiri merupakan sebuah kota yang potensial dibidang wisata, akan menjadikan sebuah lokus yang bakal sering dikunjungi oleh masyarakat luar daerah, yang semakin hari tidak hanya sebatas menikmati objek wisatanya saja melainkan akan berkembang untuk mencari tahu produk kebudayaan masyarakatnya. Baik itu sebuah nilai, adat istiadat, kesenian, hingga keberadaan hutan produktif yang cukup penting perannya. Guna untuk memfasilitasi berbabagai macam kegiatan kebudayaan tersebut, maka direncanakan sebuah bangunan Cultural Center. Adapun metodologi penelitian yang dijalani bersifat kualitatif yang berangkat dari pencarian data berupa sudut pandang responden atau informan secara naratif, kemudian bersama peneliti, mereka memberikan penafsiran atau interpretasi baru yang konstruktif sehingga menciptakan pengembangan konsep pada pengaplikasian desain arsitektural sebagai temuan. Sedangkan bangunan Cultural Center sendiri didesain dengan pendekatan ruang heterotopia yang pada prinsipnya merupakan sebuah pengaplikasian ruang imajiner yang beragam pada satu ruang fisik (nyata) yang tetap, sehingga mampu memaksimalkan persepsi pengguna secara maksimal, mendukung interaksi pengunjung yang memiliki latar belakang berbeda, mewadahi beragam kegiatan seni dan budaya, serta kembali mengingat pentingnya eksistensi hutan damar pada keberlangsungan ekosistem lingkungan fisik dan sosial. Kata kunci: Budaya, imajiner, seni, cultural, heterotopia %D 2023 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %R 1815012033 %I FAKULTAS %L eprints74117