%0 Generic %A Bela Dwi Rahmadani , 1914151065 %C UNIVERSITAS LAMPUNG %D 2023 %F eprints:74416 %I FAKULTAS PERTANIAN %T REGENERASI ALAMI BAMBU PADA BERBAGAI KONDISI EKOLOGIS TEMPAT TUMBUHNYA DI AREAL GARAPAN KELOMPOK TANI HUTAN KARYA MAKMUR II DALAM TAHURA WAN ABDUL RACHMAN %U http://digilib.unila.ac.id/74416/ %X Bambu tumbuh secara alami di kawasan hutan Indonesia, tak terkecuali di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Keberadaan bambu di kawasan hutan sangat penting karena struktur akar rimpang yang kuat memungkinkan bambu untuk mengikat tanah dan air dengan baik. Pertumbuhan tanaman bambu juga sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi permudaan dan kondisi ekologis tempat tumbuh setiap jenis bambu yang ada di areal garapan KTH Karya Makmur II dalam Tahura Wan Abdul Rachman. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksplorasi yang dilakukan dengan menelusuri areal yang sering ditumbuhi bambu. Hasil penelitian menunjukan bahwa telah teramati 5 jenis bambu yang masing-masing memiliki persentase pemudaan 17,4 % untuk bambu betung, 24,3 % untuk bambu andong, 23,9 % untuk bambu mayan, 12,7 % untuk bambu tali, dan 15,8 % untuk bambu hitam. Bambu tersebut terdapat pada areal berketinggian tempat 150--304 m dpl, kemiringan lahan 25--60%, keasaman tanah sebesar 5,0--6,5, suhu udara 27,6-- 29,7oC, dan kelembapan udara 60--85% serta memiliki tekstur tanah berupa lempung berliat, liat dan lempung. Jenis-jenis tanaman yang terdapat di sekitar rumpun bambu antara lain pala, kopi, durian, melinjo, aren, kakao, jengkol, jarak, nangka, kapuk, cengkeh, lada, dan petai. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bambu dapat tumbuh pada tempat yang berbeda-beda baik lembap maupun kering, namun pada tempat yang lembap bambu cenderung memiliki angka pemudaan yang lebih tinggi. Kata kunci : bambu, pemudaan, ekologi Bamboo grows naturally in Indonesian forest areas, including the Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. The existence of bamboo in forest areas is very important because the strong root structure of the rhizome allows bamboo to bind soil and water well. The growth of bamboo plants is also strongly influenced by environmental conditions. This study aims to analyze the rejuvenation conditions and ecological conditions where each type of bamboo grows in the cultivated area of KTH Karya Makmur II in Tahura Wan Abdul Rachman. The research method used is the exploratory method which is carried out by tracing areas that are often overgrown with bamboo. The results showed that 5 types of bamboo were observed, each of which had a rejuvenation percentage of 17.4% for betung bamboo, 24.3% for andong bamboo, 23.9% for mayan bamboo, 12.7% for tali bamboo, and 15.8% for bamboo. % for black bamboo. The bamboo is found in an area with an altitude of 150--304 m above sea level, a slope of 25--60%, soil acidity of 5.0--6.5, air temperature -27.6--29.7°C, and humidity of 60 -85% and has a soil texture in the form of loamy loam, clay and loam. The types of plants found around the bamboo grove include nutmeg, durian melinjo coffee, cocoa palm, jengkol, jackfruit distance, kapok clove pepper and petai. From the results of the study it can be concluded that bamboo can grow in different places, both moist and dry, but in damp places bamboo tends to have a higher rejuvenation rate. Keyword: bamboo, regeneration, ecology