@mastersthesis{eprints74620, month = {Juli}, title = {PENGEMBANGAN DESAIN PELATIHAN SEKOLAH MINGGU UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PADA GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA (GPdI) AGAPE BANDAR LAMPUNG}, school = {UNIVERSITAS LAMPUNG}, author = {. Rafles}, year = {2023}, url = {http://digilib.unila.ac.id/74620/}, abstract = {Sekolah Minggu adalah salah satu wadah tempat anak - anak mendapatkan pendidikan Agama Kristen di Gereja. Usia anak yang masuk pada kelas Sekolah Minggu antara 1 sampai 12 tahun. Perekrutan Guru Sekolah Minggu pada Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Agape Bandar Lampung tidak melalui pendidikan formal guru sekolah Minggu. Latar belakang pendidikan sebagian besar guru sekolah Minggu yang bukan pendidik membuat para guru kesulitan dalam menyampaikan materi sesuai karakteristik peserta didik. Belum tersedianya pelatihan guru sekolah Minggu dalam meningkatkan kompetensi guru menjadi hal tantangan tersendiri bagi GPdI Agape Bandar Lampung dalam meningkatkan kompetensi profesional guru sekolah Minggu. GPdI Agape Bandar Lampung mempunyai lima nilai gereja yang wajib diajarkan pada sekolah minggu yaitu; 1) memberi, 2) peduli, 3) setia, 4) mendukung, dan 5) sukacita. Belum tersedianya desain pembelajaran yang sesuai dengan nilai gereja di atas merupakan pekerjaan rumah bagi Sekolah Minggu. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pelatihan guru sekolah Minggu untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran sesuai nilai GPdI Agape Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan pada GPdI Agape Bandar Lampung pada tanggal 14 sampai 16 Juni 2023. Desain pelatihan menggunakan model pengembangan ADDIE yaitu analyze, design, development, implement dan evaluation. Pengumpulan data menggunakan observasi, studi dokumen, survei dan wawancara. Pelatihan diikuti oleh 30 guru Sekolah Minggu dan 3 narasumber. Hasil penelitinan menunjukan desain pelatihan Sekolah Minggu GPdI ABL terbukti efisien dengan nilai rasio 1 yaitu ?cukup efisien?, sedangkangkan efektifitasnya berada pada presentasi 56-75 dengan interpretasi ?cukup efektif? dan kemenarikannya berada pada angka 84\% dengan interprestasi ?sangat menarik?.} }