%0 Generic %9 Other %A Umiyati Kulsum, 0814023124 %C Universitas Lampung %D 2015 %F eprints:7487 %I Fakultas Pertanian %T DETERMINAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN SAWAH MENJADI PERMUKIMAN : Studi Kasus di Kabupaten Serang dan Kabupaten Lampung Selatan %U http://digilib.unila.ac.id/7487/ %X ABSTRAK DETERMINAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN SAWAH MENJADI PERMUKIMAN : Studi Kasus di Kabupaten Serang dan Kabupaten Lampung Selatan Oleh Umiyati Kulsum Tujuan dari penelitian ini adalah : menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam mempertahankan atau tidak mempertahankan lahan sawah, menaksir proyeksi luas lahan sawah dan produksi padi pada tahun 2022, dan analisis perbandingan nilai ekonomi lahan (land rent) antara lahan sawah dan permukiman. Penelitian dilakukan di Desa Linduk, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten dan Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April hingga Mei 2013 menggunakan metode sampel kuota. Wawancara dilakukan dengan 120 responden, terdiri dari 60 petani mempertahankan lahan sawah dan 60 petani tidak mempertahankan lahan sawah. Penelitian ini menggunakan analisis ekonometrika berupa regresi logistik biner untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam mempertahankan atau tidak mempertahankan lahan sawah. Regresi linear juga digunakan untuk memperkirakan proyeksi luas lahan sawah dan produksi padi pada tahun 2022. Analisis usahatani dan analisis statistika digunakan untuk membandingkan land rent sawah dan permukiman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam mempertahankan lahan sawah adalah pajak properti (lahan), harga lahan, pendapatan rumah tangga, luas lahan, dan status lahan. Proyeksi luas lahan sawah dan produksi padi pada tahun 2022 di Kabupaten Serang diperkirakan sebesar 38.702 hektar dan 299.238 ton, sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan sebesar 32.067 hektar dan 351.975 ton. Perbandingan land rent antara lahan sawah dan permukiman adalah 1 : 1,47 di Kabupaten Serang dan 1 : 5,59 di Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menganjurkan adanya konsistensi kebijakan rencana tata ruang wilayah dan penegakan hukum yang lebih baik untuk mencegah konversi lebih lanjut pada lahan sawah di kedua kabupaten dan di Indonesia secara keseluruhan. Kata kunci : konversi lahan sawah, nilai ekonomi lahan, proyeksi padi sawah. ABSTRACT DETERMINANTS OF FARMERS’ DECISION FOR RICE-FIELD CONVERSION TO HOUSING : Case Studies from the Districts of Serang and South Lampung By Umiyati Kulsum The objectives of this research are : to analyze the factors that influence farmers decisions in whether or not maintaining rice-fields, to estimate the projection of rice-fields area and production of rice in year 2022, and to produce comparative analysis of land rent between of rice-fields and housing. The research was conducted in the villages of Linduk in Pontang Sub-district of Serang Districts in the Province of Banten and Tajimalela in Kalianda Sub-distrtict of South Lampung District in the Province of Lampung. Data collection was performed in April to May of 2013, using a quota sampling method. Interview was conducted with 120 respondents, consisting of 60 farmers maintaining their rice-fields and 60 farmers not maintaining their rice-fields. The research applies econometric analysis using binary logistic regression to analyze the factors influencing farmers’ decision in whether or not maintaining rice-fields. Linear regression is also used to estimate the projection of rice-fields area and production of rice in year 2022. Farm-economic analysis and statistical analysis are used to compare the land rent of rice-fields and housing. The results showed that factors influencing farmers’ decision in maintaining rice-fields is property tax, land prices, household income, rice-field area, and land status. Projection of rice-fields area and production of rice in 2022 is estimated to reach 38,702 hectares and 299,238 tons respectively in Serang Disctrict, and 32,067 hectares and 351,975 tons respectively in South Lampung District. Land rent comparison between of rice-fields and housing is 1 to 1.47 in Serang Districts and 1 to 5.59 in South Lampung District. The study recommends policy consistency in spatial planning and better law enforcement to prevent further conversion of rice-fields in both districts and in Indonesia as a whole. Keywords : rice-fields conversion, land rent, projection of rice production.